Media Australia Soroti Perbedaan Perlakuan Duo 'Bali Nine' dan 3 WNI

Media Australia Soroti Perbedaan Perlakuan Duo 'Bali Nine' dan 3 WNI

Nograhany Widhi Koesmawardhani - detikNews
Kamis, 05 Mar 2015 14:58 WIB
Media Australia Soroti Perbedaan Perlakuan Duo Bali Nine dan 3 WNI
(Foto: AFP)
Jakarta - Menteri Luar Negeri (Menlu) Australia Julie Bishop menawarkan barter tahanan Duo 'Bali Nine' yang hendak dieksekusi mati dengan 3 WNI yang ditahan di Australia. Media Australia menyoroti perbedaan perlakuan dua negara pada napi narkoba. Seperti apa?

Seperti dikutip dari Sydney Morning Herald (SMH), disebutkan bahwa 3 WNI itu melakukan seperti yang dilakukan duo Bali Nine, yakni menyelundupkan narkoba dari Indonesia ke Australia. SMH menyebut 3 WNI itu lebih beruntung karena tertangkap oleh Kepolisian Australia dan bukan seperti yang dialami duo Bali Nine, yang tertangkap polisi Indonesia di Bali. Apa saja perbedaannya?

1. Nilai dan Banyaknya Narkoba

(Foto: AFP)
"Mereka (3 WNI) sangat beruntung karena heroin yang mereka impor adalah 47 kali lebih banyak dibanding yang dibawa Chan dan Sukumaran," tulis SMH edisi 23 Februari 2015 yang dikutip Kamis (5/3/2015).

3 WNI itu adalah Kristito Mandagi, Saud Siregar dan Ismunandar yang menyelundupkan 390 kg narkoba, dan satu pistol Glock yang terisi penuh dengan memakai kapal kargo bernama Uniana. Kapal Uniana itu berlabuh di pantai dekat Port Macquarie di New South Wales (NSW). Saat itu, muatan narkoba yang dibawa ditemukan di dalam 31 tas olahraga bermerk, dan disebut sebagai penyelundupan narkoba terbesar ke Australia.

Dalam tasnya ditemukan heroin murni seberat 252,3 kg senilai AUS$ 400 - 600 juta (sekitar Rp 4 triliun - Rp 6 triliun-red).

2. Cara Penyelundupan

Kapal Uniana (Foto: Reuters)
3 WNI menyelundupkan narkoba dari Indonesia ke Australia memakai kapal bernama Uniana, jenisnya kapal kargo, dengan tangki bahan bakar jarak jauh. Bahkan untuk menangkapnya, Australia melibatkan 76 personel penegak hukum yang terdiri dari Bea Cukai, helikopter Polisi Udara, 2 kapal patroli polisi, kapal frigat HMAS Bendigo dan 2 kapal Bea Cukai.


"Kapal yang dimodifikasi itu membuat cara kantong plastik, selotip pada anak muda Bali Nine itu terlihat seperti amatiran," demikian tulis SMH.

3. Beratnya Hukuman

(Foto: ABC Australia)
3 WNI itu menyatakan tidak bersalah, namun hakim memvonis Kristito Mandagi dibui seumur hidup tanpa masa pembebasan bersyarat 25 tahun. Namun Kristito mengajukan banding dan akhirnya masa pembebasan bersyaratnya dikurangi 6 tahun menjadi 19 tahun. Dengan pengurangan masa pembebasan bersyarat itu, Kristito berhak mengajukan pembebasan bersyarat pada Oktober 2017.

Sedangkan 2 WNI lain, Saud Siregar dan Ismunandar divonis 20 tahun penjara, dan berhak mengajukan pembebasan bersyarat pada tahun 2018.

Ismunandar, seperti dikutip SMH dari majalah Tempo yang melakukan wawancara pada tahun 2012, mengatakan dia bekerja di pusat kebugaran penjara Lithgow dan dibayar AUS$ 40 per pekan.Β 

Ternyata, ada 8 WNI lain yang ikut dalam kapal itu dan tak diadili. 8 WNI itu dipulangkan kembali ke Indonesia karena polisi tak bisa membuktikan bahwa mereka mengetahui tentang narkoba itu.

Sedangkan Andrew Chan dan Myuran Sukumaran divonis mati dan grasinya ditolak Presiden Indonesia.

Menurut ABC Australia Plus, hingga tahun 2015, Sukumaran telah menghabiskan 10 tahun hidupnya di dalam LP Kerobokan di Bali. Seniman Australia Ben Quilty yang selama ini membimbing Sukumaran di bidang seni lukis mengatakan, dirinya langsung memberi tugas kepada Sukumaran untuk melukis satu potret diri setiap hari selama 14 hari. Dan Sukumaran berhasil menyelesaikan 28 lukisan.

Sejak itulah Quilty bolak-balik ke Bali membimbing Sukumaran dalam melukis, ia bahkan telah menganggapnya sebagai sahabat dekat. Padahal, jika masih hidup hingga akhir 2015 mendatang, Sukumaran akan menyelesaikan kuliah jarak jauhnya di bidang seni lukis di Monash University.
Halaman 3 dari 4
(nwk/ita)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads