Dua Mesin Pesawat ATR TransAsia Mati Sebelum Jatuh ke Sungai Taiwan

Dua Mesin Pesawat ATR TransAsia Mati Sebelum Jatuh ke Sungai Taiwan

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 06 Feb 2015 16:43 WIB
Kotak hitam pesawat TransAsia GE235 (focustaiwan.tw)
Taipei -

Kedua mesin pesawat TransAsia Airways ternyata sama-sama mati sebelum jatuh ke Sungai Keelung, Taiwan. Beberapa menit setelah lepas landas, kedua mesin baling-baling tidak mampu memberikan daya bagi pesawat untuk mengudara.

Dalam konferensi pers, seperti dilansir Reuters dan Focus Taiwan News Channel, Jumat (6/2/2015), Badan Keselamatan Penerbangan Taiwan (ASC) mengungkapkan hasil sementara analisis data kotak hitam dan rekaman suara pesawat TransAsia Airways nomor penerbangan GE235 yang jatuh pada Rabu (4/2) pagi waktu setempat.

Direktur Operasional ASC Thomas Wang menuturkan, mesin sebelah kanan atau mesin nomor 2 masuk mode 'auto-feather' yang memicu berkurangnya dorongan pada baling-baling pesawat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mesin mengalami masalah pada detik ke-37 setelah lepas landas, pada ketinggian 1.200 kaki," terang Wang.

Selang 46 detik kemudian, mesin sebelah kiri atau mesin nomor 1 berusaha dikurangi kecepatannya untuk kemudian dinyalakan kembali secara penuh. Namun sayangnya, mesin hanya berhasil menyala penuh selama 56 detik sebelum mati sekitar 6 detik, sebelum kemudian pesawat jatuh. Wang tidak menjelaskan mengapa mesin nomor 1 harus dikurangi kecepatannya.

Dalam situasi tersebut, pilot lantas memberi peringatan kepada Air Traffic Controller (ATC) yang berbunyi 'Mayday. Mayday. Engine flameout'.

"Pilot meningkatkan kecepatan mesin nomor 2 (sebelah kanan)... Mesin masih beroperasi, tapi kedua mesin tidak menghasilkan tenaga," jelas Wang.

Wang menambahkan, pesawat tipe turboprop ATR 72-600 itu tetap bisa terbang normal meskipun hanya dengan satu mesin. Pesawat dilengkapi dengan dua mesin kembar bernama Pratt & Whitney PW127M buatan United Technologies.

Data kotak hitam pesawat menunjukkan, pesawat TransAsia Airways GE235 hanya terbang selama 3 menit 23 detik setelah lepas landas dari Bandara Songshan, Taipei pada Rabu (4/2) pukul 10.51 waktu setempat.

Total ada 58 penumpang dan awak dalam pesawat nahas tersebut. Sejauh ini, sudah 35 jasad korban tewas yang ditemukan. Sedangkan 8 korban lainnya masih hilang. Hanya 15 orang yang berhasil selamat dalam insiden ini.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads