"Anda bisa membunuh pria dan wanita tapi Anda tidak akan pernah bisa membunuh ide mereka," ucap Presiden Hollande seperti dilansir AFP, Kamis (15/1/2015).
Pernyataan ini disampaikan Presiden Hollande setelah edisi terbaru Charlie Hebdo, yang menampilkan karikatur Nabi Muhammad terbit dan terjual cepat di seluruh wilayah Prancis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Edisi terbaru majalah Charlie Hebdo diterbitkan dalam jumlah fantastis, yakni mencapai 5 juta eksemplar karena banyaknya permintaan. Biasanya, setiap edisi Charlie Hebdo yang terbit mingguan itu hanya dicetak sekitar 60 ribu eksemplar saja.
"Ini merupakan budaya di mana teroris ingin mengakhirinya karena itu kurang ajar, karena itu tidak sopan, karena itu gratis, karena itulah manusia," ujar Hollande.
Edisi baru Charlie Hebdo menampilkan karikatur Nabi Muhammad yang mengenakan jubah putih sambil menitikkan air mata dan memegang tulisan berbunyi 'Je Suis Charlie' atau 'Saya Charlie' di bawah headline yang berbunyi 'TOUT EST PARDONNE' atau 'Semua Dimaafkan'.
Baru beberapa menit diedarkan pada Rabu (14/1) atau tepat seminggu setelah serangan brutal di kantornya, majalah mingguan tersebut laris manis di berbagai wilayah Prancis. Pihak majalah menyebutkan, profit penjualan edisi ini akan diberikan kepada keluarga para korban penembakan Charlie Hebdo.
(nvc/ita)