Aksi penembakan brutal menewaskan lima orang di Arab Saudi. Identitas pelaku penembakan belum jelas. Namun dilaporkan pelakunya adalah tiga pria bertopeng.
Juru bicara kepolisian Saudi mengatakan, sembilan orang juga terluka dalam insiden penembakan di desa al-Dalwah di distrik al-Ahsa pada Senin, 3 November malam tersebut.
"Ketika sekelompok warga meninggalkan sebuah gedung... tiga pria bertopeng melepas tembakan ke arah mereka dengan senapan mesin dan pistol," ujar juru bicara kepolisian tersebut seperti dikutip kantor berita resmi Saudi, SPA dan dilansir Reuters, Selasa (4/11/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepolisian tidak memberikan keterangan lebih detail mengenai penembakan tersebut. Jumlah korban jiwa pun simpang-siur. Sebuah surat kabar online Saudi, melaporkan bahwa enam orang tewas dan 12 lainnya luka-luka dalam insiden itu.
Disebutkan bahwa polisi telah dikerahkan ke lokasi dan memblokir kawasan tersebut. Tidak disebutkan bagaimana nasib para pelaku penembakan, apakah berhasil kabur atau ditangkap.
Al-Ahsa dikenal sebagai salah satu kota utama yang dihuni warga minoritas Syiah di negara yang mayoritas dikuasai Sunni tersebut. Di kota tersebut, sebelumnya marak digelar unjuk rasa mendukung kaum Syiah.
Banyak warga Syiah yang mengaku mengalami diskriminasi di kota tersebut, terutama dalam mencari pekerjaan pada instansi pemerintah dan mendapatkan pendidikan. Mereka juga mengeluhkan adanya pembatasan dalam mendirikan tempat ibadah, dan menyebut kota yang mereka tinggali menerima anggaran lebih sedikit dari kota lain yang ditinggali mayoritas Sunni.
Pemerintah Saudi telah membantah tudingan diskriminasi ini.
(ita/ita)