Korban Tewas Akibat Rentetan Ledakan di Xinjiang Jadi 40 Orang

Korban Tewas Akibat Rentetan Ledakan di Xinjiang Jadi 40 Orang

- detikNews
Jumat, 26 Sep 2014 14:48 WIB
Ilustrasi
Beijing - Korban tewas akibat rentetan ledakan yang melanda Xinjiang, China terus bertambah. Dilaporkan, sedikitnya 40 orang tewas akibat ledakan tersebut.

Dilaporkan portal berita setempat, Tianshan, bahwa enam warga sipil, dua polisi setempat dan dua personel polisi tambahan termasuk dalam korban tewas akibat ledakan yang mengguncang wilayah Luntai, Xinjiang pada Minggu (21/9).

Menurut laporan Tianshan, empat ledakan yang terjadi pada Minggu (21/9) malam merupakan serangan yang serius dan terorganisasi. Disebutkan Tianshan, ledakan tersebut mengenai dua kantor polisi setempat, sebuah pasar outdoor dan sebuah toko. Demikian seperti dilansir AFP, Jumat (26/9/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan sebanyak 54 warga sipil lainnya dilaporkan luka-luka. Menurut Tianshan, sebanyak 32 orang di antaranya berasal dari etnis minoritas Uighur di Xinjiang, sedangkan 22 orang lainnya berasal dari etnis Han.

Tianshan juga menyebutkan, sebanyak 40 orang yang tewas merupakan perusuh, yang entah meledakkan diri mereka sendiri atau ditembak mati oleh polisi setempat. Dua perusuh berhasil ditangkap, sedangkan tersangka utama dalam insiden ini berhasil ditembak mati.

Media nasional China sebelumnya hanya menyebut ada dua korban tewas akibat rentetan ledakan tersebut. Partai Komunis yang berkuasa juga memberlakukan larangan untuk memasuki wilayah Xinjiang yang bergejolak, sehingga informasi yang muncul sulit untuk dikonfirmasi kebenaranya.

Staf salah satu hotel yang ada di Luntai County menjelaskan kepada AFP, bahwa penjagaan di wilayah Xinjiang semakin ketat pasca ledakan tersebut. "Tentara militer masih ada di jalanan," ucapnya.

(nvc/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads