Mantan presenter televisi Inggris, BBC, Stuart Hall diadili atas kasus kejahatan seksual yang dilakukannya pada tahun 1970-an lalu. Terungkap bahwa Hall berulang kali membuat remaja-remaja putri yang menjadi korbannya mabuk dan kemudian memperkosanya di ruang ganti BBC.
Jaksa penuntut dalam persidangan yang digelar di Preston Crown Court, Inggris menyebutkan, Hall menjadikan korban-korbannya sebagai 'mainan' pribadinya. "Sepenuhnya tunduk pada keinginan seksualnya," sebut jaksa Peter Wright seperti dilansir AFP, Kamis (8/5/2014).
Penyiar veteran yang kini berusia 84 tahun ini dijerat 15 dakwaan pemerkosaan dan lima dakwaan tindakan tak senonoh terhadap dua pelapor yang disebut sebagai 'Girl A' dan 'Girl B', yang masih di bawah umur 16 tahun ketika tindak kejahatan terjadi pada akhir tahun 1970-an lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hall tengah menjalani masa hukuman selama 30 bulan setelah mengakui dakwaan pencabulan terhadap 13 remaja dan gadis muda lainnya. Untuk kasus yang saat ini dijalaninya, Hall dituding sengaja memanfaatkan posisi dan pengaruhnya demi memuaskan hasrat seksualnya.
Keterangan salah satu korban, Girl A dalam persidangan menyebutkan bahwa ketika dirinya berusia 14-15 tahun, Hall mengajaknya berkeliling ke studio BBC di Manchester. Di sana, menurut korban, Hall memberinya minuman rum dan cola hingga dia mati rasa dan kemudian terjadilah pemerkosaan tersebut.
Setelah puas melampiaskan nafsunya, Hall memberitahu korban bahwa kejadian yang baru terjadi akan menjadi rahasia di antara mereka. "Saya ingin balas dendam... atas apa yang dia lakukan," ucap korban di hadapan juri persidangan.
Sedangkan untuk korban lainnya, Girl B, jaksa Wright menuturkan bahwa Hall membawa korban di dekat kandang kuda, kemudian melucuti sebagian pakaian korban lalu memperkosanya sambil bersandar ke tembok.
"Dia (Hall-red) memperdaya korban dan memberitahu korban bahwa korban sangat spesial dan bahwa dia mencintai korban. Korban saat itu merupakan anak yang belum dewasa," terang jaksa Wright.
Dalam persidangan, pengacara Hall, Crispin Aylett menyatakan kliennya memang seorang paedofil, namun bukan pemerkosa. Menurut Aylett, hubungan intim yang terjadi antara kliennya dengan korban dilakukan secara sadar dan bukan dengan cara paksa.
Aylett menekankan dalam sidang, bagaimana bisa korban berulang kali kembali ke ruang ganti Hall di studio BBC hanya untuk diperkosa lagi. "Apakah memang seperti itu yang terjadi?" ucapnya.
(nvc/ita)











































