Dilansir oleh AFP, Selasa (28/4/2014) Park menyampaikan penyesalan yang mendalam atas kegagalan sistemik dan peraturan yang berakibat pada tenggelamnya Feri Sewol seberat 6.825 ton pada 16 April 2014 lalu.
"Saya merasa sangat menyesal karena tidak mampu mengoreksi kejahatan yang berjalan lama tersebut dan membiarkan kecelakaan seperti ini terjadi," kata Park kepada kabinetnya yang disiarkan di televisi nasional.
Pemerintahan Park menuai kritik setelah diketahui adanya korupsi dan pemeriksaan keselamatan yang kurang ketat yang mungkin telah menyebabkan bencana ini. Kapal Feri Sewol diklam kelebihan muatan dan telah membuat daftar penumpang yang tidak akurat dan tidak lengkap.
100 keluarga korban yang masih hilang juga mengecam lambannya awak kapal memberikan pelampung penyelamat dalam tragedi tenggelamnya kapal tersebut.
"Saya tidak tahu bagaimana untuk meminta maaf atas kegagalan untuk mencegah kecelakaan ini dan untuk kurangnnya penanganan pertama," kata Park.
"Saya minta maaf kepada rakyat dan sangat berduka atas hilangnya banyak nyawa yang sangat berharga," tambahnya.
Sebelumnya Selasa, Presiden Park telah melakukan kunjungan ke Ansan di Selatan Seoul di mana ia memberi hormat dan berbela sungkawa atas kematian ratusan anak-anak yang sekolah di SMA Danwon yang ikut menjadi korban dalam insiden tersebut.
Kapal feri Sewol mengangkut 476 penumpang, 325 diantaranya merupakan siswa SMA Danwon di Ansan yang akan melakukan perjalanan darmawisata ke Pulau Jeju. Hanya 75 orang siswa yang berhasil diselamatkan.
(slm/nwk)