Daily Mail menyebutkan istri Zaharie, Faizah Hanum Khan, sudah berpisah dari Zaharie yang telah memberinya keturunan yang telah dewasa. Namun Zaharie dan Faizah disebutkan masih tinggal serumah.
Dalam foto yang diperoleh China Press, tampak Zaharie bahagia dengan istrinya. Tidak dijelaskan kapan foto itu diambil, tapi sepertinya foto lama. Yang jelas, disebutkan Zaharie memiliki 2 anak (versi lain menyebut 3 anak). Anak sulungnya, Aishah Zaharie (27) bahkan sudah lulus menjadi sarjana arsitektur dari Deakin University, Geelong, Australia, pada tahun 2012 lalu.
Aishah disebutkan tinggal di Melbourne dan kembali ke Malaysia saat pesawat yang dipiloti ayahnya menghilang misterius. Anak Zaharie lainnya, ada yang menyebut bernama Ahmad Idris. Anak-istri Zaharie disebutkan tinggal di rumah mereka di pinggiran Kuala Lumpur yang jaraknya 24 km dari Kuala Lumpur International Airport (KLIA).
Setelah rumah mereka ramai didatangi para jurnalis lokal maupun internasional, anak-istri Zaharie memilih mengungsi dari rumah mereka. Latar belakang Zaharie, mulai dari pemikiran politik hingga kondisi rumah tangga Zaharie menjadi sorotan.
Investigator bahkan menunggu 2 pekan untuk mencari tahu isi pikiran Zaharie melalui Faizah karena masih dalam masa duka. Namun Faizah disebutkan mulai dimintai keterangan awal pekan ini. Pendekatan lembut menjadi tantangan tim FBI yang bekerja sama dengan polisi Malaysia. Tim investigator menduga bahwa Faizah mungkin menyimpan 'kunci dan informasi vital' pada kondisi mental Zahari.
"Seluruh dunia mencari pesawat yang hilang ini dan orang yang tahu dari pemikiran orang yang mempiloti pesawat itu ditinggalkan sendirian. Jika kita ingin pilot itu dinafikan dari penyelidikan, kita mesti mewawancara dia (Fauziah) untuk tahu detail pemikirannya (Zaharie)," kata sumber yang dekat dengan tim FBI.
Informasi yang dikeluarkan Daily Mail pada Minggu (23/3/2014) lalu itu dikonfirmasi oleh otoritas Malaysia pada Selasa (24/3/3024) lalu. Saat jumpa pers, Kepala Kepolisian Diraja Malaysia Tan Sri Khalid Abu Bakar mengatakan sudah memawancarai sekitar 100 orang lebih dalam penyelidikan hilangnya MH370 ini.
"Kami meminta keterangan siapa saja yang butuh dimintai keterangan. Investigasi masih berlangsung, jadi kami tidak bisa membuka temuan kami yang bisa membahayakan penyidikan kami," kata Khalid seperti dilansir The Star, Selasa (25/3/2014).
Khalid mengatakan latar belakang penumpang sudah diselidiki dan dinyatakan bersih oleh negara-negara penumpang. Fokusnya kini adalah menyelidiki kru.
"Walaupun fokus pada Zaharie, Fariq Abdul Hamid dan 10 kabin kru lainnya tetap tidak bersalah sampai terbukti," tegas dia.
Kerja sama dengan FBI, imbuhnya, dideskripsikannya sebagai 'baik'. "Mereka membantu kami menganalisa data di simulator penerbangan milik kapten. Sejauh ini, FBI belum memberikan hasil temuannya," tutur Khalid.
FBI juga tertarik pada laporan yang menyebutkan bahwa Zaharie menerima panggilan telepon berdurasi dua menit dari seorang wanita misterius, sesaat sebelum pesawat MAS MH370 lepas landas dari Kuala Lumpur pada 8 Maret lalu. Identitas wanita pemilik nomor itu diketahui palsu.
Informasi terbaru datang dari teman sang pilot yang tidak disebutkan namanya. Pria yang sempat bertemu dan mengobrol beberapa kali dalam setahun terakhir dengan Kapten Zaharie ini menyebut dunia Kapten Zaharie runtuh usai berpisah dengan istrinya.
"Dia menghadapi masalah keluarga yang serius, termasuk perpisahannya dengan istrinya dan masalah dalam hubungannya dengan seorang wanita yang sedang dekat dengannya," tutur teman Kapten Zaharie tersebut kepada The New Zealand Herald, Rabu (26/3/2014).
(nwk/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini