Pria kelahiran Mvezo, Provinsi Cape pada 18 Juli 1918 silam ini pernah menekuni profesi sebagai pengacara. Selama 27 tahun dia menghabiskan waktunya di dalam penjara karena menyerukan politik anti-apartheid. Demikian seperti dilansir Daily Mail, Jumat (6/12/2013).
Namun perjuangannya tidak berhenti hingga akhirnya dia menjadi presiden kulit hitam pertama di Afrika Selatan, periode 1994-1999. Perannya yang kritis dalam memperjuangkan demokrasi secara sepenuhnya di Afsel serta terus mempertahankan perdamaian membawanya menjadi peraih Nobel Perdamaian tahun 1993.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 5 Desember kemarin, Mandela menghembuskan napas terakhir. Selama 5 tahun terakhir, Mandela sering keluar-masuk rumah sakit. Terakhir kali masuk rumah sakit pada 8 Juni lalu dan kemudian dia dinyatakan kritis. Namun perawatan medisnya dipindahkan ke rumah.
Pemerintah Afsel tidak pernah menyebut secara jelas penyakit yang diderita ayah dari enam orang anak ini. Namun sumber terpercaya menyebut liver dan ginjal Mandela hanya bisa berfungsi 50 persen. Dia harus menggunakan alat bantu pernapasan dan sempat menjalani operasi cangkok ginjal.
Upacara pemakaman akan digelar dalam waktu dekat, namun belum diketahui kapan. Diperkirakan para pemimpin dunia akan hadir dalam pemakanannya.
(nvc/gah)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini