Insiden ini terjadi di kediaman mereka di Kampung Baru Balakong, Serdang, Malaysia, pada Rabu (27/11) malam. Awalnya kerabat korban menyebutkan bahwa sang anak, Chong Kuan Fatt (51), tewas ditembak perampok. Namun akhirnya polisi setempat menemukan fakta bahwa ayahnya sendiri yang menembak mati Kuan Fatt.
Seperti dilansir Asia One, Jumat (29/11/2013), insiden ini berawal saat Kuan Fatt dan ayahnya berusaha menolong karyawan mereka yang berkebangsaan Myanmar yang mengalami tindak perampokan. Si karyawan ini menempati sebuah pondok yang ada di belakang rumah mereka, namun masih dalam satu halaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kuan Fatt terburu-buru dan mendahului ayahnya untuk membantu karyawan yang tinggal di pondok di belakang rumah mereka. Keadaan saat itu sangat gelap, dan sang ayah dengan kebingungan melepaskan tiga kali tembakan," ujar Kepala Kepolisian Kajang, Asst Comm Abdul Rashid Abdul Wahab.
"Salah satu tembakan tersebut mengenai bagian kepala Kuan Fatt," imbuhnya.
Sebenarnya saat Kuan Fatt dan ayahnya bergegas keluar rumah, si perampok yang sebenarnya sudah berhasil kabur. Akibat insiden ini, si karyawan mengalami luka ringan.
Nahas. Tembakan sang ayah tersebut telah merenggut nyawa Kuan Fatta. Dia dinyatakan tewas seketika di lokasi kejadian. Jasadnya kini berada di Serdang Hospital untuk diautopsi.
Sedangkan sang ayah yang tidak disebut namanya, sempat ditangkap polisi namun kemudian dilepaskan setelah membayar jaminan. "Untuk sekarang, kami menyelidiki kasus ini berdasar pasal 302 tentang pembunuhan," ucap Abdul Rashid.
Hasil investigasi awal menunjukkan bahwa sang ayah memang memiliki izin memiliki senjata api sejak tahun 1967. Diyakini, senjata api tersebut digunakan untuk menakut-nakuti hewan liar yang mendekati rumahnya.
(nvc/nrl)