Tank Israel Tembak Mati Militan Gaza di Dekat Perbatasan

Tank Israel Tembak Mati Militan Gaza di Dekat Perbatasan

- detikNews
Jumat, 01 Nov 2013 08:56 WIB
Ilustrasi (AFP)
Gaza City - Tank milik militer Israel dilaporkan menewaskan seorang anggota militan Gaza dan melukai seorang militan lainnya. Tank ini menyerang anggota militan yang sedang mengawasi gerak-gerik militer Israel di dekat perbatasan Gaza.

Pejabat keamanan dan otoritas medis Palestina menyebutkan bahwa militer Israel juga melakukan serangan melalui udara di wilayah Gaza City bagian timur. Namun tidak ada laporan korban jiwa dalam serangan tersebut.

Serangan ini terjadi setelah televisi Hamas di Gaza memberitakan soal tiga mortir yang ditembakkan dari wilayah Gaza menuju ke wilayah Israel bagian selatan. Namun tidak disebutkan pihak mana yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Militer Israel sendiri enggan berkomentar soal serangan ini. Demikian seperti dilansir AFP, Jumat (1/11/2013).

Secara terpisah, pejabat Palestina menyebutkan nama anggota militan yang tewas adalan Rabieh Barikeh. Menurut pejabat tersebut, Barikeh dan rekan-rekannya yang merupakan anggota militan Gaza yang berafiliasi dengan Hamas, tengah melakukan tugas pemantauan pergerakan militer Israel di perbatasan Gaza.

Pejabat keamanan dan sejumlah saksi mata menuturkan bahwa tank dan buldoser bersenjata milik militer Israel berada pada jarak 100 meter dari perbatasan. Tiba-tiba, sebuah ranjau meledak di bawah tank tersebut. Selanjutnya, tank tersebut dilaporkan melepas tembakan ke arah Barikeh dan rekannya.

Menanggapi hal ini, juru bicara militer Israel tidak bersedia berkomentar banyak. Dia hanya menyatakan bahwa, pihaknya tengah melakukan operasi khusus terhadap terowongan teror, yang membentang di bawah tanah di wilayah Jalur Gaza menuju wilayah israel.

"Aktivitas defensif dan tepat terhadap terowongan teror sedang dilakukan," ucap juru bicara tersebut. Bulan lalu, tentara Israel membongkar terowongan yang dimaksudkan untuk melakukan serangan bawah tanah.

Kelompok militan Izzadine al-Qassam yang merupakan sayap militer Hamas sempat menuturkan bahwa pihaknya memang menggali terowongan khusus sebagai bagian dari rencana untuk menculik tentara Israel dan menahan mereka untuk kemudian ditukar dengan warga Palestina yang ditahan Israel.

"Kami tengah bekerja di lapangan dan di bawah tanah dengan tujuan melepaskan tahanan (yang ditahan Israel)," jelas juru bicara kelompok tersebut, Abu Obeida pada 20 Oktober lalu.

Pada Juni 2006 lalu, kelompok militan sayap dari Hamas dan kelompok militan lainnya masuk ke wilayah Israel melalui terowongan tersebut, kemudian menculik tentara Israel bernama Gilad Shalit. Tentara Israel tersebut dibawa kembali ke Gaza melalui terowongan yang sama.

Setelah melalui negosiasi, pada Oktober 2011, Shalit dibebaskan dan ditukar dengan 1.027 warga Palestina yang ditahan Israel. Hamas menyebut hal ini sebagai 'kemenangan bersejarah'.

(nvc/asp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads