Wali Kota San Diego Mengundurkan Diri di Tengah Tuduhan Pelecehan Seksual

San Diego - Wali Kota San Diego di California, Amerika Serikat mengundurkan diri dari jabatannya di tengah berbagai laporan pelecehan seksual yang ditujukan kepadanya. Politikus asal Partai Demokrat AS ini meminta maaf kepada publik, namun tetap bersikeras dirinya tidak melecehkan siapapun.

Bob Filner yang terpilih menjadi Wali Kota San Diego pada Novembver 2012 lalu, didesak untuk mundur sejak seminggu terakhir oleh warganya. Bahkan warga setempat yang marah dengan kelakukan Filner nekat merencanakan pemakzulan untuk melengserkannya dari jabatannya.

"Saya memohon maaf kepada Anda semua," ujar Filner saat mengumumkan pengunduran dirinya, seperti dilansir AFP, Sabtu (24/8/2013). Hal ini disampaikannya dalam rapat tertutup yang dihadiri oleh anggota Dewan Kota San Diego.

Meski meminta maaf, pria berusia 70 tahun ini tetap bersikeras bahwa dirinya tidak bersalah atas semua tuduhan pelecehan seksual yang diarahkan kepadanya.

"Tidak satupun tuduhan ... yang benar-benar dikonfirmasi atau terbukti kebenarannya di pengadilan. Saya sama sekali tidak pernah melecehkan siapapun secara seksual. Tapi ada semacam histeria yang sengaja diciptakan, yang mungkin banyak dari Anda yang ikut membantu memperbesarnya. Ini adalah histeria sekelompok massa tertentu," ucapnya.

Sebagai bagian dari kesepakatan pengunduran dirinya, otoritas San Diego akan membayar biaya pengacara yang membela dirinya melawan gugatan pelecehan hukum yang telah diajukan para korban ke pengadilan. Sebagian besar korban merupakan karyawan ataupun kontraktor yang pernah bekerja sama dengan Filner.

"Bagi semua wanita yang merasa tersinggung, saya sama sekali tidak memiliki niat untuk menyinggung, untuk melukai baik secara fisik maupun emosional," ucapnya.

"Saya hanya berusaha membangun hubungan pribadi, tapi mungkin kombinasi antara kecanggungan dan keangkuhan saya berujung pada perilaku yang dianggap beberapa orang menyinggung," tandas Filner yang secara resmi meninggalkan kantornya pada 30 Agustus mendatang.

Total ada 18 wanita yang mengaku menjadi korban pelecehan seksual Filner. Mereka telah melaporkan perilaku Filner yang dianggap tidak sopan dan tidak pantas. Namun baru satu korban, yakni mantan Direktur Komunikasi Filner, Irene McCormack yang secara resmi mengajukan gugatan hukum ke pengadilan.

Menurut McCormack, Filner pernah mengatakan dirinya ingin menidurinya, kemudian pernah memintanya untuk bekerja dengan hanya mengenakan pakaian dalam, dan pernah mengatakan Filner ingin menikahinya.

(nvc/nwk)