Jika Benar Senjata Kimia Digunakan di Suriah, Prancis Akan Bereaksi

Jika Benar Senjata Kimia Digunakan di Suriah, Prancis Akan Bereaksi

- detikNews
Kamis, 22 Agu 2013 16:54 WIB
foto: Reuters
Paris, - Pemerintah Prancis akan bereaksi dengan menggunakan kekuatan jika benar bahwa pembantaian yang terjadi di Suriah menggunakan senjata kimia. Meski begitu, pemerintah Prancis menolak kemungkinan menggunakan pasukan darat.

"Jika memang itu terbukti, sikap Prancis adalah bahwa harus ada reaksi, reaksi yang bentuknya bisa reaksi dengan kekuatan," kata Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius kepada stasiun televisi BFM-TV.

"Ada kemungkinan-kemungkinan untuk merespons," imbuhnya tanpa menjelaskan lebih rinci, seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (22/8/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oposisi Suriah menuding pasukan rezim Presiden Bashar al-Assad menggunakan senjata kimia dalam serangan ke wilayah-wilayah dekat Damaskus kemarin. Lebih dari 1.300 orang dilaporkan tewas dalam serangan-serangan tersebut.

Ditegaskan Fabius, jika serangan senjata kimia itu memang terjadi, "Saya yakin itu tak bisa dibiarkan tanpa reaksi dari mereka yang percaya akan legalitas internasional," tuturnya.

"Jika Dewan Keamanan PBB tak bisa mengambil keputusan, saat itu, bagaimanapun juga keputusan harus diambil. Bagaimana? Saya tak ingin berkata lebih jauh," ujarnya.

Sebelumnya, Dewan Keamanan PBB menyatakan pihaknya tengah mencari kejelasan atas dugaan serangan senjata kimia oleh militer Suriah tersebut. Sekjen PBB Ban Ki-moon pun menyatakan terkejut akan laporan jatuhnya korban jiwa yang besar dalam serangan itu. Pemerintah Suriah sendiri telah membantah menggunakan senjata kimia dalam serangan tersebut.

(ita/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads