Namun calon presiden konservatif Iran, Ali Akbar Velayati menegaskan bahwa Iran tidak berupaya mengembangkan senjata nuklir. Velayati menekankan, senjata nuklir diharamkan dalam Islam.
"Kami telah mengumumkan berulang kali bahwa kami menentang pengembangan bom-bom nuklir," kata capres berumur 67 tahun itu dalam wawancara dengan AFP, Selasa (4/6/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemimpin tertinggi kami menyatakan bahwa pengembangan bom dilarang secara agama," tegas Velayati menyebut tentang fatwa menentang senjata nuklir yang dikeluarkan oleh Khamenei.
Sebelumnya pada Minggu (2/6) waktu setempat, Presiden Prancis Francois Hollande menyampaikan kembali keprihatinan Barat akan ambisi nuklir Iran. Dikatakan Hollande, perlunya untuk segera mencegah Iran mendapatkan senjata nuklir.
Velayati pun mengecam pernyataan Hollande yang disebutnya sebagai "slogan" yang telah diulang-ulang. "Apa yang mereka katakan itu tidak membantu menyelesaikan isu nuklir," tandas Velayati.
Negara-negara Barat telah menjatuhkan sanksi-sanksi terhadap Iran dikarenakan program nuklirnya. Namun sejauh ini, sanksi-sanksi tersebut tak berhasil membuat Iran menyerah soal program nuklirnya. Pemerintah Iran bersikeras pihaknya berhak melanjutkan program nuklir tersebut karena semata-mata dilakukan untuk tujuan damai, yakni sebagai pembangkit energi bagi kepentingan sipil.
(ita/nrl)