"Sangat disesalkan bahwa Korut telah menolak tawaran kami untuk berdialog, yang telah disampaikan setelah banyak pertimbangan," ujar juru bicara Kementerian Unifikasi Korsel, Kim Hyung-Seok kepada kantor berita AFP, Senin (15/4/2013).
"Respons dari Pyongyang benar-benar tak bisa dimengerti oleh kami dan komunitas internasional," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Korut dengan cepat memberikan respons yang negatif. Negeri komunis itu menyebut tawaran itu "kosong" dan "trik licik" untuk menyembunyikan kebijakan agresif dan konfrontasi Korsel.
Saat ini pasukan bersenjata Korsel terus bersiaga tinggi menyusul ancaman Korut untuk melakukan uji coba rudal.
Ketegangan di semenanjung Korea telah meningkat sejak Korut melancarkan uji coba nuklirnya yang ketiga kali pada Februari lalu. Korut mendapatkan sanksi-sanksi baru PBB atas uji coba nuklir itu. Hal ini menimbulkan kemarahan Korut, terlebih setelah AS mengikutsertakan pesawat pengebom berkemampuan nuklir B-52 dalam latihan militer gabungan dengan Korsel. Korut pun berulang kali melontarkan ancaman serangan nuklir terhadap AS dan sekutu-sekutunya.
(ita/nrl)