Demikian disampaikan juru bicara Ban, Martin Nesirky dalam statemen seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (18/2/2013). Menurut Nesirky, Ban menekankan bahwa ini merupakan serangan kedua terhadap komunitas minoritas Syiah di kota Quetta dalam beberapa pekan terakhir.
Oleh karenanya, Ban "menyerukan adanya tindakan tegas dan segera terhadap mereka yang mengklaim bertanggung jawab dan melukan tindakan tersebut," demikian disampaikan Nesirky dalam pernyatannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serangan bom yang terjadi di Quetta, Pakistan barat daya pada 16 Februari itu menewaskan 81 orang dan melukai sekitar 100-an orang lainnya. Bom tersebut meledak di pasar yang ramai di kawasan pemukiman suku Hazara.
Seorang perwira polisi Pakistan, Wazir Khan Nasir, mengatakan, "Komunitas Syiah merupakan sasarannya." Dia menambahkan ledakan disebabkan bahan peledak yang ditaruh di sepeda motor walau ada laporan lain yang mengatakan bom ditaruh di sebuah becak.
(ita/nrl)