Keterlaluan! Suami Kejam di Australia Perlakukan Istri Bagai Budak

Keterlaluan! Suami Kejam di Australia Perlakukan Istri Bagai Budak

- detikNews
Jumat, 14 Des 2012 11:16 WIB
Ilustrasi
Canberra - Benar-benar keterlaluan! Gara-gara terobsesi pada kebersihan, seorang pria di Australia tega memperlakukan istrinya bagai budak. Jika sang istri menolak perintahnya, pria berusia 37 tahun ini akan memberi hukuman fisik. Bahkan dia hanya mengizinkan istrinya makan roti kering selama beberapa hari.

Pria yang tidak disebutkan namanya ini telah menikah selama 9 tahun dengan sang istri. Mereka dikarunia 2 anak yang berusia 6 tahun dan 4 tahun.

Dalam persidangan yang digelar di pengadilan federal setempat, pria ini dinyatakan sering berperilaku agresif dan cenderung mengontrol kehidupan rumah tangga. Pria ini juga dengan sengaja mengisolasi sang istri dari keluarga dan kerabatnya. Demikian seperti dilansir news.com.au, Jumat (14/12/2012).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, pengadilan juga menyatakan, terdakwa sangat terobsesi pada kebersihan dan menginginkan rumah yang bebas dari kotor setiap harinya. Dia memaksa istrinya terus melakukan pekerjaan rumah tangga sambil merawat kedua buah hati mereka. Bahkan di saat sang istri belum pulih dari patah lengan yang juga disebabkan oleh suaminya.

Dalam persidangan, sang istri mengaku, dirinya sangat takut dengan suaminya. Terutama karena sang suami kerap menghukumnya jika dia tidak mengikuti setiap perintahnya.

"Dia tidak akan mengizinkan saya untuk menggunakan kursi dan memaksa saya untuk duduk di lantai. Dia tidak akan mengizinkan saya makan apapun di malam hari. Dia hanya mengizinkan saya makan roti kering dan minum air selama beberapa hari," tutur wanita yang tidak disebutkan namanya ini.

"Dia bahkan memaksa saya untuk melakukan hukuman fisik, yakni sit-up sebanyak 100 kali," imbuhnya.

Atas perbuatannya ini, pengadilan mengeluarkan larangan bagi pria tersebut untuk bertemu dengan kedua anaknya. Pengadilan memutuskan, kedua anak pasangan tersebut diasuh oleh ibunya dan sama sekali tidak boleh bertemu dengan sang ayah. Pengadilan beralasan, terdakwa mengalami depresi sehingga membuatnya tidak mampu mengasuh anaknya sendiri.

"Dia tidak mampu untuk menguasai dirinya sendiri dan bukanlah keputusan yang tepat jika mengizinkan anak-anak untuk menghabiskan waktu bersamanya. Buktinya cukup banyak dan anak-anak perlu dilindungi dari dampak psikologis dan kekerasan dalam keluarga yang diberikan oleh sang ayah," ucap Hakim Norah Hartnett.

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads