Ditanya Ingin Jadi Firaun Baru, Presiden Mesir Tertawa Keras

Ditanya Ingin Jadi Firaun Baru, Presiden Mesir Tertawa Keras

- detikNews
Kamis, 29 Nov 2012 16:05 WIB
Mohamed Morsi (AFP)
Kairo, - Presiden Mesir Mohamed Morsi tengah menuai kritikan dari berbagai pihak di negerinya terkait dekrit yang baru dikeluarkannya. Sejumlah pihak bahkan menuding Morsi ingin menjadi "Firaun baru".

Namun ketika hal itu ditanyakan padanya, Morsi pun tertawa. "Firaun baru?" tanya Morsi sebelum kemudian tertawa keras. "Apa saya bisa?" ujarnya. "Saya pribadi telah menderita," cetusnya.

"Saya tertarik dan saya akan selalu tertarik soal pengalihan kekuasaan. Saya presiden terpilih," kata Morsi seperti dilansir AFP, Kamis (29/11/2012).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengenai maraknya aksi demo besar-besaran untuk memprotes dirinya, Morsi mengatakan hal tersebut sebagai sinyal positif bahwa Mesir tengah berada di jalur demokrasi, setelah menggulingkan diktator Hosni Mubarak pada Februari 2011 lalu.

"Panggung dunia itu sangat sulit. Tidak mudah untuk berada di atas panggung dunia," ujar Morsi dalam wawancara dengan majalah Time.

"Tanggung jawab utama saya adalah menjaga kapal nasional ini dalam melewati periode transisinya. Ini tidak mudah. Warga Mesir bertekad untuk terus melangkah di jalur kebebasan dan demokrasi," imbuhnya.

Pekan lalu, Morsi mengeluarkan dekrit yang memungkinkan dirinya mengeluarkan keputusan atau aturan apapun yang sifatnya final dan tak bisa diganggu gugat. Dekrit tersebut menempatkan diri Morsi tidak di bawah pengawasan siapapun juga dan bahwa keputusannya tidak dapat diubah oleh pengadilan atau otoritas lainnya.

Dekrit tersebut menuai protes rakyat Mesir di berbagai wilayah. Ribuan pendukung oposisi termasuk politisi liberal Mohamad ElBaradei, mantan kepala badan tenaga atom PBB, telah ikut dalam aksi demo menentang dekrit itu. ElBaradei menuding Morsi menjadikan dirinya sebagai "Firaun baru" dengan mengambil begitu banyak wewenang.

Namun Morsi menegaskan, dirinya hanya ingin membawa Mesir melangkah maju sebagai negara yang stabil dan aman. Morsi juga menegaskan, dekrit tersebut sifatnya hanya temporer.


(ita/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads