Demikian diberitakan surat kabar terlaris Israel, Yediot Aharonot seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (1/11/2012).
Menurut media tersebut, operasi itu direncanakan oleh badan intelijen Israel, Mossad dan dilakukan oleh unit komando Sayeret Matkal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Israel membunuh orang nomor dua di PLO, Abu Jihad, di Tunis pada 1988, demikian hal tersebut kini bisa dilaporkan. Bagian intelijen pembunuhan tersebut diawasi oleh Mossad, dan bagian operasional dilakukan oleh Sayeret Matkal," demikian ditulis harian Israel tersebut.
Operasi tersebut dipimpin oleh Nahum Lev yang, dalam wawancara sebelum kematiannya pada tahun 2000, berbicara terang-terangan mengenai perannya dalam operasi itu. Namun wawancara tersebut tak pernah dipublikasikan.
"Abu Jihad terkait dengan aksi-aksi mengerikan terhadap warga sipil. Dia telah ditandai untuk mati. Saya menembak dia tanpa keraguan," cetus Lev dalam wawancara tersebut.
Abu Jihad merupakan wakil dan teman lama mendiang pemimpin Paletina Yasser Arafat, yang memimpin PLO. Abu Jihad memainkan peran penting dalam memerintahkan perlawanan rakyat Palestina terhadap pendudukan Israel tahun 1987-1994.
(ita/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini