Pada awal Juli lalu Lena baru kembali dari Indonesia setelah sekitar sembilan bulan belajar bahasa Indonesia melalui Program Darmasiswa Pemerintah Indonesia yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan kebudayaan.
"Baju ini saya beli di Bandung, selendang di Toraja, ulot dari Solo dan sepatu sandal dari Semarang", katanya dalam bahasa Indonesia dengan fasih seperti dilansir dari rilis KBRI Moskow, Kamis (20/72012) waktu setempat. Dia datang ke KBRI Moskow beberapa hari lalu dengan mengenakan pakaian dari ujung rambut hingga ujung kaki buatan Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Lena, sembilan bulan begitu cepat berlalu. Banyak sekali kenangan-kenangan dan kesan yang sangat menarik selama di Indonesia. Selain memperdalam bahasa Indonesia di IKIP PGRI Semarang, Lena belajar juga seni dan budaya Jawa, seperti gamelan, tari dan lagu. Bahkan pernah diajak bermain film "Soegija" bersama teman-temannya.
"Program ini sangat bermanfaat. Saya berharap dapat memberikan kontribusi dalam mendekatkan hubungan kedua bangsa dengan pengetahuan tentang Indonesia yang saya miliki", kata gadis kelahiran Voronezh yang berjarak 514 km ke arah selatan Moskow.
Sekembalinya dari Indonesia, Lena meneruskan aktivitasnya yang sempat tertunda beberapa waktu lalu. Pengetahuan dan pengalaman yang didapatkan selama di Indonesia diharapkan dapat mendukung kesibukannya di bidang sosial kemasyarakatan, seperti mengajar anak-anak di St. Petersburg yang menjadi kota tempat tinggalnya saat ini.
Lena mengatakan sudah merasa begitu dekat dengan Indonesia dan berharap bisa kembali lagi mengunjungi negara yang kaya akan seni dan budaya, keindahan alam dan keramahan masyarakatnya. "Orang Indonesia selalu tersenyum, ramah dan suka menolong. Saya senang tinggal di sana", ujar Lena.
Selama di Indonesia Lena pernah mengunjungi berbagai daerah, seperti Yogyakarta, Bandung, Solo, Surabaya, Pontianak, Tana Toraja, Tanjung Puting dan Pantai Bira. Berbagai jenis makanan nusantara sudah pula dicobanya, mulai dari gado-gado, soto, hingga gorengan.
Lena merupakan salah satu dari sekian generasi muda Rusia yang memperdalam bahasa dan seni budaya Indonesia melalui Program Darmasiswa. Akan tetapi, jumlah peserta dari Rusia selama ini belum begitu banyak.
Menurut Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus Djauhari Oratmangun, dengan perkembangan hubungan kedua bangsa yang semakin pesat, dibutuhkan spesialisasi-spesialisasi tentang Indonesia di Rusia yang saat ini jumlahnya masih terbatas.
"Rusia dan Indonesia bangsa yang besar yang berdampak pada besarnya kepentingan hubungan kedua negara. Diharapkan akan lebih banyak lagi di masa yang akan datang peserta dari Rusia yang ikut Program Darmasiswa dengan penambahan kuota bagi Rusia sehingga akan melahirkan spesialis-spesialis baru yang dapat menjembatani hubungan kedua bangsa", kata Djauhari Oratmangun.
(fjp/fjp)











































