Selimut Penyelamat Bocah dari Pembantaian di Thailand

Selimut Penyelamat Bocah dari Pembantaian di Thailand

Tim detikcom - detikNews
Senin, 10 Okt 2022 23:25 WIB
Jakarta -

Seorang balita menjadi satu-satunya anak selamat dalam pembantaian massal di tempat penitipan anak di Thailand. Ia selamat lantaran tengah tertidur di bawah selimut di sudut ruangan ketika serangan terjadi.

Dilansir Reuters, Senin (10/10/2022), satu-satunya anak selamat ini diketahui bernama Paveenut Supolwong, yang memiliki nama panggilan Emmy atau Ammy. Orang tua Emmy menyebut Emmy sebagai anak yang biasanya mudah terbangun saat tidur.

Namun saat jam tidur siang pada Kamis (6/10) pekan lalu, ketika pelaku melancarkan serangan brutal, Emmy tertidur lelap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bocah berusia tiga tahun itu tertidur dengan selimut menutupi wajahnya. Selimut itu telah menyelamatkan nyawanya.

Emmy menjadi satu-satunya anak yang selamat dari serangan brutal di tempat penitipan anak di Uthai Sawan, Provinsi Nong Bua Lamphu.

ADVERTISEMENT

"Saya terkejut. Saya turut merasakan untuk keluarga lainnya ... Saya senang anak saya selamat. Perasaannya campur aduk antara sedih dan bersyukur," tutur ibunda Emmy, Panompai Sithong.

Simak halaman selanjutnya

Dituturkan orang tuanya bahwa Emmy tampaknya tidak mengingat tragedi yang terjadi. Seseorang menemukannya di sudut ruangan, setelah pelaku pergi meninggalkan tempat penitipan anak itu.

Emmy dievakuasi dengan selimut tetap menutupi kepalanya sehingga dia tidak melihat mayat anak-anak lainnya. Petugas penyelamat itu membawa Emmy ke lantai dua untuk melindunginya dari pemandangan mengerikan itu.

Mereka kemudian menyisir dua ruang kelas lainnya, berharap menemukan penyintas lagi. Namun Emmy adalah satu-satunya anak yang bertahan hidup dalam pembunuhan massal di Nong Bua Lamphu pada Kamis lalu.

Ibunda Emmy meyakini putrinya dilindungi oleh roh-roh pelindung.

"Anak saya tidak mudah tidur nyenyak. Saya meyakini ada roh yang menutupi mata dan telinganya. Kami memiliki keyakinan yang berbeda, tapi bagi saya, saya pikir itu telah melindungi anak saya," tuturnya.

Seorang kerabat Emmy menuturkan kepada media lokal bahwa selamatnya bocah itu dari pembantaian massal adalah 'keajaiban'.

Awal mula penembakan, simak halaman selanjutnya

Awal Mula Penembakan Anak-anak di Thailand

Dilansir Reuters, peristiwa itu terjadi di pusat penitipan anak di Uthai Sawan, Provinsi Nong Bua Lam Phu, Thailand, Kamis (6/10/2022) siang hari waktu setempat. Kejadian bermula saat seorang pria memasuki tempat penitipan anak itu.

Tiba-tiba, ia menembak para staf, termasuk seorang guru yang sedang hamil. Kemudian, pelaku juga menembaki dan menikam anak-anak yang sedang tidur siang hingga tewas.

Panya Khamrab, mantan polisi yang menjadi pelaku pembantaian, menewaskan lebih dari 30 orang, termasuk istri dan anaknya sendiri. Sedikitnya 22 anak-anak di tempat penitipan anak yang sama dengan Emmy tewas ditikam oleh pelaku, sekitar 11 anak dibunuh saat sedang tidur.

Para petugas penyelamat mengevakuasi jenazah para korban ke kantor polisi setempat dan menempatkannya di dalam peti-peti mati. Proses evakuasi itu disaksikan oleh staf-staf medis yang berdiri di samping peti dan keluarga korban yang menangisi kematian anggota keluarga.

Pelaku Penembakan

Berdasarkan informasi dari Sky News, pelaku penembakan tersebut adalah Panya Khamrab, seorang pria yang merupakan mantan letnan kolonel polisi Thailand. Menurut laporan dari media-media Thailand, ia dipecat dari satuan kepolisian tahun lalu karena penggunaan narkoba.

Setelah membunuh orang-orang yang berada di pusat penitipan anak itu. Ia juga diketahui bunuh diri usai melakukan aksi penembakan anak-anak di Thailand itu.

Halaman 2 dari 3
(dwia/fas)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads