Putar Suara
Putar Device Anda untuk gambar yang lebih baik

Perjuangan Raihan Menembus Dunia Kerja Sebagai Difabel

Fotografer
Rifkianto Nugroho

Di antara lautan manusia bersetelan hitam-putih yang memenuhi aula Job Fair di Bekasi, Sosok pemuda ini tampak berbeda. Ia tak berdiri tegap seperti pelamar kerja lainnya. Ia duduk di atas kursi roda, perlahan menyusuri lorong-lorong sempit di antara deretan booth perusahaan. Wajahnya tenang, namun matanya memancarkan semangat yang menyala-nyala.

Harapannya sederhana: sebuah kesempatan. Namun, seperti yang berkali-kali ia alami sebelumnya, setiap pintu yang diketuk belum juga membawanya ke ruang kerja yang inklusif.

Raihan bukan sekadar lulusan SMK yang sedang mencari kerja. Ia adalah wajah dari ribuan penyandang disabilitas di Indonesia yang berjuang di tengah sistem yang belum sepenuhnya berpihak pada mereka.

Sejak kecil, hidup tak pernah mudah bagi Raihan. Saat berusia lima bulan, ia mengalami demam tinggi yang disusul kejang hebat. Akibatnya, fungsi motoriknya terganggu secara permanen. Sejak itu, rumah sakit menjadi bagian tak terpisahkan dari hidupnya. Segala pengobatan medis dan alternatif pernah dicoba keluarganya, namun kondisinya tetap sama.

Namun, satu hal yang tak pernah berubah adalah keyakinan ibunya bahwa Raihan berhak mendapat pendidikan layak.

Ketika usianya cukup untuk masuk SD, ibunya gigih memperjuangkan agar Raihan bisa diterima di sekolah negeri. Setiap hari, sang ibu dan kakaknya bergantian menggendong Raihan ke kelas. Bullying dari teman sebaya kerap menghantui, tapi Raihan tak pernah berhenti belajar. Ia memilih menelan semua luka itu dalam diam, sambil terus melangkah.

Kurator
Rengga Sencaya
Editor
Agung Pambudhy
Desainer
Dedi Arief Wibisono

detik detik
***Komentar***

Foto-Foto Lainnya

SHARE