Inovasi Iklim Afrika, Kenya Bangun Teknologi Serap Karbon Udara

Foto

Inovasi Iklim Afrika, Kenya Bangun Teknologi Serap Karbon Udara

Tripa Ramadhan - detikNews
Selasa, 29 Jul 2025 10:00 WIB

Kenya - Startup Octavia Carbon di Kenya menyerap CO langsung dari udara menggunakan panas bumi. Teknologi ini tawarkan solusi cepat lawan perubahan iklim.

A woman works on Direct Air Carbon capture machines used to filter carbon dioxide at Octavia Carbon, a Direct Air Carbon Capture (DAC) company that captures CO2 using a chemical process and stores it underground, in Kikopey area of Naivasha, in Nakuru County, Kenya February 27, 2025. REUTERS/Monicah Mwangi
Para insinyur di Octavia Carbon, Kenya tengah, menggunakan uap panas bumi untuk menggerakkan mesin yang menyerap karbon dioksida (COβ‚‚) dari udara, bagian dari upaya yang terus berkembang untuk meningkatkan teknologi penangkapan karbon udara langsung (DACC). Foto: REUTERS/Monicah Mwangi
A woman works on Direct Air Carbon capture machines used to filter carbon dioxide at Octavia Carbon, a Direct Air Carbon Capture (DAC) company that captures CO2 using a chemical process and stores it underground, in Kikopey area of Naivasha, in Nakuru County, Kenya February 27, 2025. REUTERS/Monicah Mwangi
Mesin prototipe startup ini menggunakan filter kimia untuk memerangkap COβ‚‚, yang kemudian dilepaskan menggunakan panas dan disimpan. Setiap unit menyerap sekitar 10 ton COβ‚‚ per tahun, kira-kira setara dengan 1.000 pohon, dan kredit tersebut dijual kepada perusahaan yang berupaya mengimbangi emisi. Foto: REUTERS/Monicah Mwangi
A woman works on Direct Air Carbon capture machines used to filter carbon dioxide at Octavia Carbon, a Direct Air Carbon Capture (DAC) company that captures CO2 using a chemical process and stores it underground, in Kikopey area of Naivasha, in Nakuru County, Kenya February 27, 2025. REUTERS/Monicah Mwangi
Lokasi Kenya di sepanjang Lembah Rift Besar memberinya keunggulan unik. Hampir separuh listrik negara itu berasal dari sumber panas bumi, dan formasi batuan vulkanik di wilayah tersebut cocok untuk menyimpan karbon yang diserap di bawah tanah. Foto: REUTERS/Monicah Mwangi
A woman works on Direct Air Carbon capture machines used to filter carbon dioxide at Octavia Carbon, a Direct Air Carbon Capture (DAC) company that captures CO2 using a chemical process and stores it underground, in Kikopey area of Naivasha, in Nakuru County, Kenya February 27, 2025. REUTERS/Monicah Mwangi
CEO Martin FreimΓΌller mengatakan perusahaannya bertujuan untuk membuktikan bahwa penghilangan karbon bisa efektif dan terjangkau. Foto: REUTERS/Monicah Mwangi
A drone view shows the exterior of Octavia Carbon, a Direct Air Capture (DAC) company that captures carbon dioxide using a chemical process and stores it underground, in Kikopey area of Naivasha in Nakuru County, Kenya February 27, 2025. REUTERS/Jefferson Kahinju
Octavia berencana untuk memulai injeksi COβ‚‚ bawah tanah tahun depan dalam kemitraan dengan Cella Mineral Storage yang berbasis di AS, yang berpotensi menjadikan Kenya negara kedua setelah Islandia yang melakukannya menggunakan karbon yang ditangkap dari udara. Foto: REUTERS/Jefferson Kahinju
Inovasi Iklim Afrika, Kenya Bangun Teknologi Serap Karbon Udara
Inovasi Iklim Afrika, Kenya Bangun Teknologi Serap Karbon Udara
Inovasi Iklim Afrika, Kenya Bangun Teknologi Serap Karbon Udara
Inovasi Iklim Afrika, Kenya Bangun Teknologi Serap Karbon Udara
Inovasi Iklim Afrika, Kenya Bangun Teknologi Serap Karbon Udara


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads