Jakarta - Tenda tempat tinggal sementara warga Kampung Bayam akan dibongkar terkait adanya Piala Dunia U-17 di JIS. Lalu bagaimana nasib warganya?
Foto
Kegelisahan Warga Kampung Bayam Jelang Pembongkaran Tenda Darurat

Warga Kampung Bayam beraktivitas di tenda darurat depan Stadion JIS, Papanggo, Jakarta Utara, Selasa (19/9/2023). Β
Warga Kampung Bayam tengah dilanda kegelisahan karena tenda untuk tempat mereka tinggal sementara akan segera dibongkar menyusul adanya imbauan dari Lurah Papanggo, Tomi Haryono, yang tertuang dalam nomor surat 312/AT.13.00. Β
Lurah Papanggo, Tomi Haryono, tidak menampik adanya kepentingan Piala Dunia U-17 di Jakarta International Stadium (JIS) berkait pembongkaran tenda yang diharapkan dapat dilakukan secara mandiri. Β
Perlu diketahui, sebanyak tujuh kartu keluarga (KK) bertahan di sekitar Jakarta International Stadium (JIS) dengan mendirikan tenda sambil menanti hunian di Kampung Susun Bayam (KSB). Β
Warga sudah tinggal di tenda sejak November 2022. Mereka mengaku tidak sanggup membayar kontrakan dan menolak untuk pindah ke Rusunawa Nagrak. Β
Perlu diketahui , warga Kampung Bayam tergusur dari kediaman mereka imbas pembebasan lahan proyek Jakarta International Stadium (JIS). Warga Kampung Bayam sejatinya merupakan penghuni KSB. Namun, KSB masih belum bisa dihuni hingga saat ini. Β
Warga yakin bahwa mereka memiliki hak untuk tinggal di kampung susun. Pasalnya, warga Kampung Bayam sudah mendapatkan Surat Keputusan (SK) dan nomor unit untuk menghuni KSB yang lokasinya berdekatan dengan JIS. Β
Salah satu BUMD DKI Jakarta, PT Jakarta Propertindo alias Jakpro, merupakan pengelola sekaligus pemilik aset KSB.Β Namun, lahan tempat KSB itu berdiri merupakan aset Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Β
Vice President Corporate Secretary PT Jakpro Syachrial Syarif sebelumnya berdalih, Pemprov DKI Jakarta hingga saat ini belum memberikan legalitas secara resmi kepada Jakpro untuk mengelola KSB. Β