Bali - Ratusan orang berkumpul di sepanjang pantai Padang Bai, Bali, untuk upacara Ngaben massal. Ada lebih dari 100 jenazah yang akan dikremasi. Begini prosesinya.
Foto
Melihat Lagi Prosesi Ngaben Massal di Bali

Para pria Bali mengarak patung raksasa hewan mitos yang nantinya akan dibakar dalam upacara kremasi massal tradisional yang disebut "ngaben" di sebuah pantai di Padang Bai, Bali, Jumat, (29/7/2022). Ini merupakan upacara kremasi massal yang pertama kalinya di desa mereka.
Patung raksasa itu merupakan bade, menara kayu setinggi 6 meter yang membawa mayat dan peti mati berbentuk Gajah Mina, seekor ikan berkepala gajah, ke laut. Keluarga di Padang Bai melepas 117 jenazah. Jenazah sebelumnya dimakamkan di pemakaman umum, tidak jauh dari tempat kremasi.
Para kerabat yang mengikuti prosesi juga membawa foto-foto anggota keluarga yang telah meninggal dan memasukkannya ke dalam bade. Kremasi biasanya dilakukan oleh keluarga individu, tetapi upacara massal meringankan beban biaya. Beberapa keluarga menunggu lebih dari lima tahun untuk kremasi.
Seorang pria berdiri di dekat foto-foto orang yang jenazahnya akan dikremasi dalam upacara kremasi massal tradisional yang disebut "ngaben". Jenazah yang sebelumnya terkubur digali dan ditempatkan di kuil sementara sebelum dikremasi.
Saat prosesi berjalan ke tempat yang luas di sekitar kuburan, kerabat mengambil tulang dari bade dan memasukkannya ke dalam peti mati sebelum dikremasi.
Pria Bali memegang jenazah kerabat mereka untuk dimasukkan ke dalam menara upacara selama upacara ngaben.
Para pria Bali menempatkan jenazah kerabat mereka ke dalam patung raksasa hewan mitos yang nantinya akan dibakar dalam upacara ngaben.
Api melalap patung raksasa hewan mitos yang berisi sisa-sisa 117 jenazah selama kremasi massal tradisional yang disebut "ngaben".
Umat Hindu Bali percaya kremasi melepaskan jiwa orang mati sehingga mereka dapat memulai siklus kehidupan berikutnya, memungkinkan mereka untuk memasuki dunia yang lebih tinggi untuk bereinkarnasi menjadi makhluk yang lebih baik.
Dengan ngaben massal ini desa budaya ini menjadi lebih harmonis.