Foto: Detik-detik Mal di Ukraina Terbakar Usai Dihantam Rudal Rusia

Pusat perbelanjaan di Kremenchuk, Ukraina, dihantam rudal Rusia. Tak hanya menghancurkan bangunan mal, sebanyak 16 orang dilaporkan tewas akibat serangan itu.

Penampakan api membakar pusat perbelanjaan yang ada di wilayah Kremenchuk, Ukraina, imbas serangan rudal Rusia, Senin (27/6/2022). Press service of the State Emergency Service of Ukraine/Handout via REUTERS.

Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan lebih dari 1.000 orang berada di pusat perbelanjaan pada saat kejadian. Governor of Poltava region Dmitry Lunin/Handout via REUTERS.

Menurut para saksi, serangan rudal tersebut menyebabkan kebakaran besar dan membuat kepulan asap hitam membubung ke langit. Press service of the State Emergency Service of Ukraine/Handout via REUTERS.

Kepala layanan darurat Ukraina mengatakan pada Selasa (28/6) pagi, serangan rudal di sebuah pusat perbelanjaan di pusat kota Kremenchuk tersebut telah meningkat menjadi 16 orang tewas dan 59 terluka. Press service of the State Emergency Service of Ukraine/Handout via REUTERS.

Sergiy Kruk melalui telegram mengatakan tugas utamanya adalah "pekerjaan penyelamatan, pemindahan puing-puing, dan pemadaman kebakaran" setelah serangan rudal pada Senin (27/6) di pusat perbelanjaan itu. Press service of the State Emergency Service of Ukraine/Handout via REUTERS.

Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan serangan itu sengaja dilakukan bertepatan dengan jam tersibuk mal dan menyebabkan jumlah korban maksimum. REUTERS/Anna Voitenko.

Serangan ini menuai sorotan dari berbagai pihak, salah satunya Presiden Prancis Emmanuel Macron. Melalui akun media sosial Twitternya, Macron mengutuk serangan mematikan Rusia di sebuah pusat perbelanjaan di Kremenchuk, Ukraina, dan menyebut serangan itu sebagai 'kekejian'. REUTERS/Anna Voitenko.

Sementara itu, sebagai informasi, Kremenchuk merupakan kota industri berpenduduk 217.000 sebelum invasi Rusia ke Ukraina, terletak di Sungai Dnipro di wilayah Poltava dan merupakan lokasi kilang minyak terbesar di Ukraina. REUTERS/Anna Voitenko.