Ukraina - Konglomerat Ukraina yang diketahui merupakan sekutu Presiden Vladimir Putin, Viktor Medvedchuk, ditangkap. Dianggap pengkhianat negara. Bagaimana sosoknya?
Foto
Ekspresi Konglomerat Ukraina Sekutu Putin Saat Ditangkap dan Diborgol

Dalam foto yang dirilis pada 12 April 2022, konglomerat Ukraina yang diketahui pro-Rusia, Viktor Medvedchuk tampak mengenakan seragam militer Ukraina dengan rambut acak-acakan dan tangan diborgol usai ditangkap dan ditahan oleh pasukan keamanan di lokasi yang tidak diketahui di Ukraina. (Press service of State Security Service of Ukraine/Handout via REUTERS).
Kepala dinas keamanan Ukraina, Ivan Bakanov, secara terpisah menuturkan para agen telah melakukan 'operasi khusus multi-level secepat kilat dan berbahaya untuk menahan' anggota parlemen yang bersahabat dengan Rusia. (Ukrainian Presidential Press Office via AP).
Sementara itu, diketahui, Viktor Medvedchuk merupakan salah satu orang terkaya di Ukraina. Sosoknya menjadi sorotan dan kontroversial karena kedekatannya dengan Moskow. (REUTERS/Serhii Nuzhnenko/File Photo).
Taipan berusia 67 tahun itu diketahui menganggap Putin sebagai salah satu teman pribadinya dan menyebut pemimpin Kremlin itu sebagai ayah baptis dari putri bungsunya Darya. (REUTERS/Serhii Nuzhnenko/File Photo).
Dalam foto yang dipotret pada tahun 2020, konglomerat Ukraina Viktor Medvedchuk (kiri), berbincang dengan Presiden Rusia Vladimir Putin selama pertemuan di kediaman Novo-Ogaryovo di luar Moskow, Rusia, Selasa (6/10/2020). Diketahui, Medvedchuk menjadi tahanan rumah sejak tahun lalu atas dakwaan pengkhianatan terkait tuduhan berupaya mencuri sumber daya alam dari Crimea yang dicaplok Rusia dan menyerahkan rahasia militer Ukraina ke Moskow. Namun, ia dilaporkan kabur sesaat usai Putin memerintahkan invasi militer ke Ukraina pada 24 Februari lalu. (Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP).
Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) menghadiri pertemuan dengan pemimpin Platform Oposisi Ukraina - For Life party Viktor Medvedchuk di Saint Petersburg, Rusia, tahun 2019 silam. (Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin via REUTERS).