Yangon - Warga menyambut haru keluarganya yang dibebaskan dari penjara di Myanmar. Sedikitnya 5.600 pendemo anti pemerintah dibebaskan usai mendapat tekanan dari ASEAN
Foto
Momen Haru Pembebasan Tahanan Politik Myanmar

Seorang ibu menangis dan memeluk anaknya (kiri) yang dibebaskan dari penjara di Yangon, Myanmar (19/10). Televisi pemerintah setempat mengumumkan lebih dari 5.600 orang yang ditangkap atau diburu karena terlibat dalam protes anti-kudeta akan dibebaskan dalam amnesti atas dasar kemanusiaan
Seorang tahanan melambai dari sepeda motor setelah dibebaskan dari Penjara Insein,Β Yangon, (19/10). Pembebasan tersebut digambarkan oleh beberapa aktivis sebagai sebuah taktik militer penguasa untuk mencoba membangun kembali reputasi internasionalnya, setelah Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) mengambil langkah langka dengan tidak mengundang kepala junta militer Myanmar ke KTT ASEAN yang akan digelar bulan ini.
Gelombang tahanan yang dibebaskan turun dari bus. Junta telah membebaskan tahanan beberapa kali sejak kudeta pada Februari lalu, namun pembebasan kali ini adalah yang terbanyak.
Anggota keluarga menunggu pembebasan tahanan di depan penjara Insein, Yangon.
Kerumunan anggota keluarga menunggu pembebasan tahanan di depan penjara Insein, Yangon.
Tahanan menggunakan bus ke luar dari kompleks penjara. Tahanan ini merupakan pendemo anti junta militer yang ditangkap dalam demonstrasi, Februari lalu.
Deretan bus meninggalkan pintu belakang penjara, dengan para penumpang bersandar dari jendela dan melambai pada kerumunan orang yang berkumpul di luar.
Pemerintah bayangan Myanmar yang dibentuk oleh penentang militer yang berkuasa, pada Senin (18/10), menyambut baik keputusan dikeluarkannya pemimpin junta Min Aung Hlaing dari KTT ASEAN.