Amerika Serikat - Kericuhan sempat terjadi di Gedung Capitol AS saat massa pendukung Donald Trump berdemo dan merangsek masuk ke dalam. Begini sejarah gedung Capitol sebenarnya.
Foto
Foto: Sejarah Gedung Capitol Tempat Pendukung Trump Rusuh

Gedung Capitol adalah tempat anggota kongres, senat, dan parlemen AS bekerja.
Gedung ini berdiri di puncak bukit Capitol di ujung timur National Mall, Washington DC.Β
Bangunan ini selesai dibangun pada 1800 dan secara bertahap diperlebar, termasuk bagian kubah yang menjadi ciri khasnya.Β
Selama beberapa dekade, sejak pemerintah federal AS menjadikan Washington DC sebagai ibu kota pada musim gugur 1800, selain berfungsi sebagai kantor pemerintah, gedung ini juga sempat menjadi gereja.Β
Pada 24 Agustus 1814, gedung Capitol pernah dibakar oleh pasukan Inggris dalam Perang 1812. Setelah perang berakhir, gedung Capitol direnovasi oleh dua insinyur militer George Bomford dan Joseph Gardner Swift.
Pada 1850, saat negara-negara bagian AS bertambah, gedung ini sudah tak memadai untuk menampung para wakil rakyat. Setelah kompetisi untuk desain baru diumumkan, presiden AS ke-13 Millard Fillmore menunjuk arsitek Thomas U Walker asal Philadelphia untuk membangun bagian tambahan gedung ini.
Bertambah luasnya bangunan ini membuat kubah awal yang dibangun pada 1818 menjadi terlihat tidak proporsional. Akhirnya pada 1855, kubah lama dihancurkan dan digantikan dengan kubah baru yang bertahan hingga hari ini. Kubah baru berdiamater 30 meter itu juga dirancang Thomas U Walter.Β
Selain menjadi tempat bekerja para wakil rakyat, gedung ini memiliki dua fungsi lain yaitu untuk menggelar pemakaman kenegaraan dan pelantikan presiden AS yang baru.