Jakarta - Ketua Fraksi PKB-PPP DPRD DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas meminta Pemprov DKI mencabut tiang monorel di Rasuan Said. Hal itu karena sudah tidak ada fungsinya.
Foto
Penampakan Tiang Monorel yang Diminta Dicabut PKB DKI

Tiang-tiang monorel ini berada di Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan.
Tiang konstruksi proyek monorel itu tidak terpakai. Terlebih, proyek LRT Jabodebek yang berada di sampingnya membuat konstruksi baru untuk koridor Cawang-Dukuh Atas.
Ketua Fraksi PKB-PPP DPRD DKI Jakarta, Hasbiallah Ilyas mengatakana, tiang monorel itu juga mengganggu pemandangan. Karena bentuk konstruksinya juga belum selesai.
Ketua Fraksi PKB-PPP DPRD DKI Jakarta, Hasbiallah Ilyas mendesak Pemprov DKI untuk mengevaluasi keberadaan tiang monorel tersebut.
Mangkraknya proyek monorel pada tahun 2004 masih menyisakan tiang pancang di beberapa lokasi.Β
Tiang monorel tersebut masih menjadi hak PT Adhi Karya Tbk. Hal ini berdasarkan keputusan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan pada 2012.
Pada 2010 lalu, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BKPP) melakukan audit terakhir terhadap tiang-tiang monorel. Kala itu nilainya mencapai Rp 130 miliar dan diperkirakan mengalami penyusutan.
Saat ini di lokasi tersebut juga sedang dibangun jalur LRT Jabodebek. Lokasinya berbeda dengan tiang bekas monorel yang berada lebih ke sisi samping. Tepatnya pada pembatas jalan antara jalur cepat dan jalur lambat kawasan kuningan.
Kebaradan tiang Monorel juga masih berdiri kokoh di Jalan Asia - Afrika, Senayan. Kendaraan melintas diantara tiang pancang monorel di kawasan Senayan, Jakarta
Keberadaan tiang di Kawasan Palmerah dan Senayan juga masih terlihat, proyek yang digagas gubernur Sutiyoso dan mangkrak di era gubernur Fauzi Bowo ini tidak dilanjutkan oleh gubernur setelahnya. Rachman Haryanto/detikcom
Kendaraan melintas diantara tiang pancang monorel di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (14/01/2015). Diera Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menegaskan bakal menghentikan proyek pembangunan monorel. Ahok menyangsikan kemampuan finansial PT Jakarta Monorail untuk membangun proyek tersebut. Rengga Sancaya/detikcom