Ekuador 'Babak Belur' Hadapi Pandemi Corona
MENU
Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
Yang sedang ramai dicari
  1. Loading...
Promoted
Terakhir yang dicari
    Loading...
detikNews Foto News

Foto

Ekuador 'Babak Belur' Hadapi Pandemi Corona

Getty Images - detikNews
Sabtu, 11 Apr 2020 11:30 WIB

Jakarta - Ekuador menghadapi situasi berat di masa pandemi virus Corona. Derita yang dirasakan warganya seolah tiada henti.

Ekuador menghadapi situasi berat di masa pandemi virus Corona. Derita yang dirasakan warganya seolah tiada henti.
Negara di Amerika Tengah ini benar-benar babak belur dihajar virus Corona. Pemandangan menyeramkan terlihat di berbagai sudut kota gara-gara pandemi COVID-19.
Ekuador menghadapi situasi berat di masa pandemi virus Corona. Derita yang dirasakan warganya seolah tiada henti.
Jenazah tergeletak di pojok Kota Guayaquil, Ekuador. Jenazah ini hanyalah satu dari banyak korban tewas COVID-19. Hingga 1 April 2020, ada 1.937 orang di sini dinyatakan positif terjangkit virus SARS-CoV-2.
Ekuador menghadapi situasi berat di masa pandemi virus Corona. Derita yang dirasakan warganya seolah tiada henti.
Dilansir BBC, sejumlah gelandangan meninggal di jalan-jalan. Ini bak novel karya Joseph Conrad, The Heart of Darkness: horor, horor. Bedanya, horor ini terlalu nyata.
Ekuador menghadapi situasi berat di masa pandemi virus Corona. Derita yang dirasakan warganya seolah tiada henti.
Pemakaman umum di kota ini ambruk di tengah pandemi. Seorang perempuan di sini bahkan melaporkan ayahnya meninggal di pangkuannya sesudah 24 jam di rumah.
Ekuador menghadapi situasi berat di masa pandemi virus Corona. Derita yang dirasakan warganya seolah tiada henti.
Kota Guayaquil sampai kehabisan peti mati. Alhasil, warga setempat terpaksa menggunakan peti mati berbahan kardus. Otoritas kota Guayaquil mengaku telah menerima donasi 1.000 peti mati berbahan kardus dari produsen lokal. Donasi peti mati itu digunakan di dua areal pemakaman setempat.
Ekuador menghadapi situasi berat di masa pandemi virus Corona. Derita yang dirasakan warganya seolah tiada henti.
Tak hanya sampai di situ duka warga Ekuador. Ada momen dramatis ketika warga di Guayaquil, Ekuador menunggu berita keluarganya yang meninggal karena COVID-19. Beberapa warga merasa lega ketika diperbolehkan membawa jenazah keluarganya yang meninggal karena Corona. Setelah beberapa hari, barulah sejumlah keluarga mendapatkan kepastian bahwa jenazah kerabat mereka akan dibebaskan oleh rumah sakit.
 
Ekuador menghadapi situasi berat di masa pandemi virus Corona. Derita yang dirasakan warganya seolah tiada henti.
Pemerintah Ekuador mengingatkan bahwa hingga 3.500 orang bisa meninggal karena wabah ini dalam beberapa bulan mendatang. Karena kondisinya separah ini, pemerintah sampai memohon maaf ke rakyat.
Ekuador menghadapi situasi berat di masa pandemi virus Corona. Derita yang dirasakan warganya seolah tiada henti.
Peti mati termurah di kota Guayaquil dijual seharga US$ 400. Kehadiran peti mati dari kardus diharapkan membantu warga miskin yang mengisi 17% penduduk kota ini.
Ekuador Babak Belur Hadapi Pandemi Corona
Ekuador Babak Belur Hadapi Pandemi Corona
Ekuador Babak Belur Hadapi Pandemi Corona
Ekuador Babak Belur Hadapi Pandemi Corona
Ekuador Babak Belur Hadapi Pandemi Corona
Ekuador Babak Belur Hadapi Pandemi Corona
Ekuador Babak Belur Hadapi Pandemi Corona
Ekuador Babak Belur Hadapi Pandemi Corona
ekuador virus corona corona covid-19


Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Baca Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Lihat Selengkapnya
Hide Ads