Bikin Baper! Ini Cerita dan Kenangan Anak-anak Pengungsi Suriah

Seorang bocah 11 tahun bernama Hala menyembunyikan sebuah foto yang dibawanya dari Suriah saat konflik berkobar.

Dalam foto tersebut terlihat Hala sedang berpose bersama kakaknya.

Ahmed, 12 tahun, membawa gantungan kunci yang bertuliskan nama sang ayah.

Ayah Ahmed meninggal karena sakit jantung pada awal perang Suriah. Ahmed saat ini tinggal bersama kakek dan neneknya di kamp Za'atari.

Yara, 10 tahun, masih menjaga hadiah ulang tahun dari sang ayah. Saat terjadi penembakan di Suriah, Yara pergi dengan membawa serta hadiah pemberian sang ayah.

Ya, hadiah tersebut ialah boneka. Yara menamakan boneka tersebut Farah. Yara berjanji jika suatu saat nanti kembali ke Suriah, ia akan membawa Farah.

Omar, 11 tahun, kehilangan kedua saudara laki-lakinya dalam konflik Suriah. Salah satu saudaranya memberikannya boneka beruang untuk disimpan dan terus dijaga.

Omar memperlihatkan boneka beruang pemberikan saudaranya yang telah meninggal akibat konflik.

Rudaina, 11 tahun, hanya bisa membawa salah satu benda paling berharganya.

Benda tersebut adalah kunci rumah Rudaina di Suriah.

Nour, 12 tahun, masih menyimpan selimut pemberian sang nenek.

Ketika melarikan diri dari ledakan bom, Nour membungkus dirinya dalam selimut tersebut. Terkadang hal itu membuatnya sedih namun, Nour juga mera aman.

Iman, 13 tahun, memiliki benda kesayangan yakni boneka yang diberi nama Lulu.

Iman merasa sangat aman saat Lulu bersamanya. Lulu membuatnya merasa lebih baik ketika ketakutan dan sedih.

Qusai, 13 tahun, akan terus menyimpan benda kesayangannya ini selamanya.

Ya, benda yang dijaga Qusai ialah ransel sekolahnya. Ransel tersebut merupakan pemberian sang Ayah yang sudah meninggal. Benda tersebut akan menjadi kenangan yang terus mengingatkannya pada ayahnya.