Jakarta - Pemprov DKI Jakarta akan melanjutkan proses normalisasi Sungai Ciliwung. Namun, sejumlah rumah milik warga itu kini masih bertengger di bantaran sungai.
Foto
Potret Pemukiman Kumuh di Bantaran Sungai Ciliwung
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan melanjutkan normalisasi Sungai Ciliwung yang sempat terkendala pembebasan lahan pada tahun 2018 lalu.
Namun, sejumlah rumah semi permanen milik warga tampak masih bertengger di bantaran Sungai Ciliwung, Jakarta, Rabu (13/2/2019).
Rumah-rumah itu nampak saling menumpuk di pinggiran Sungai Ciliwung dan berdempetan dengan sejumlah pohon yang tumbuh di sekitarnya.
Warga dan anak-anak yang tinggal di sekitar bantaran Sungai Ciliwung nampak berativitas seperti biasa.
Rumah yang dibangun di bantaran Sungai Ciliwung banyak didominasi dengan barang-barang semi permanen seperti bambu, triplek, dan juga seng. Warga memilih tinggal dan membangun rumah di bantaran Sungai Ciliwung karena faktor ekonomi.

Meskipun berbahaya dan tak memiliki izin tinggal, warga memilih untuk tetap bertahan di bantaran Sungai Ciliwung. Di sisi lain, proyek normalisasi Sungai Ciliwung menjadi prioritas Pemprov DKI Jakarta karena diharapkan mampu mengantisipasi terjadinya banjir di ibu kota.
Meski begitu, proyek normalisasi ini terkendala pembebasan lahan. Salah satunya karena nilai ganti rugi yang diberikan pemerintah tak sesuai dengan yang diharapkan warga.
Upaya pembebasan lahan pun masih terus dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta untuk mewujudkan proyek normalisasi Ciliwung. pemprov pun meminta agar BBWSCC bisa kembali melakukan normalisasi di area-area yang telah dibebaskan oleh Pemprov DKI.



















