Kilas Balik 20 Tahun Lengsernya Soeharto

ADVERTISEMENT

Foto

Kilas Balik 20 Tahun Lengsernya Soeharto

Istimewa - detikNews
Senin, 21 Mei 2018 15:25 WIB

Jakarta - Pada tanggal 21 Mei 1998, tepat 20 tahun lalu, Soeharto resmi berhenti menjadi presiden setelah 32 tahun berkuasa.

Bulan Mei 1998 menjadi bulan yang melelahkan bagi Soeharto. Gelombang masa yang mengingikannya untuk mundur dari jabatan Presiden semakin besar. Sang Smiling General tak mampu lagi menahan desakan tersebut. Patrick Aventurier/via Getty Images.
Krisis ekonomi yang tak kunjung pulih membawa masyarakat Indonesia, khususnya mahasiswa pada saat itu semakin lantang meminta Sang Jenderal mundur dari jabatannya. Semua upaya untuk mempertahankan kekuasaannya sudah dilakukan, salah satunya yang paling terkenal dan tak terjawab hingga kini adalah penculikan para aktivis yang kontra dengan kepemimpinan Soeharto. Maya Vidon-White/via Getty Images.
Teror penculikan para aktivis yang kontra dengan Soeharto tidak mematikan semangat para demonstran, khususnya mahasiswa untuk tetap menuntut Soeharto lengser. Akhirnya, pada tanggal 18 Mei 1998 para demonstran berhasil menduduki gedung MPR dan semakin membuat pemerintahan Soeharto terpojok dengan segala tuntutan para demonstran. Patrick Aventurier/via Getty Images.
Berbagai spanduk, dan poster mengkritik cara pemerintahan Soeharto bertebaran. Para demonstran mengkritik cara Sang Jenderal membungkam lawan-lawannya. Tidak hanya dengan menculik tetapi juga dengan munculnya Penembak Misterius (Petrus) yang memiliki tugas khusus menembak para musuh Soeharto yang kontra dengan pemerintahannya. Jacques Langevin/via Reuters.
Para demonstran juga mengkritik kebijakan ekonomi Soeharto yang dianggap terlalu terbuka dengan negara asing dan isu Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) yang santer diberitakan marak terjadi di keluarga dan orang terdekat Soeharto. Patrick Aventurier/via Getty Images.
Isu terkait KKN di keluarga dan orang terdekat Soeharto menjadi senjata utama para demonstran untuk menyerang Sang Jenderal. Turunkan harga, nasionalisasi aset Soeharto, dan gulingkan Soeharto menjadi kalimat-kalimat yang paling sering diteriakkan dan dituliskan dalam spanduk maupun poster untuk melawan Soeharto. Istimewa.
Kemarahan masyarakat tidak hanya menyasar Soeharto tetapi juga Etnis Tionghoa yang tinggal di Indonesia. Penjarahan, pemerkosaan, hingga pembunuhan marak terjadi di kota-kota besar di Indonesia pada masa transisi dari Orde Baru ke Era Reformasi tersebut. Salah satu penyebabnya adalah karena masyarakat menganggap orang-orang Tionghoa adalah antek Soeharto, mereka dianggap ikut merasakan madu dari pemerintahan Soeharto disaat masyarakat lain semakin menderita karena krisis ekonomi global. Choo Youn Kong/via Getty Images.
Situasi yang panas dan penuh ketegangan di Indonesia hingga diberitakan oleh banyak media asing. Istimewa/Twitter.com/@potretlawas.
Tak ingin semakin terdesak dan mendapat kecaman dari berbagai negara luar, akhirnya pada tanggal 21 Mei 1998, Soeharto menyatakan berhenti dari jabatannya sebagai Presiden RI yang telah ia emban selama 32 tahun. Paula Bronstein/via Getty Images.
Pidato pengunduran diri Soeharto disampaikan di Istana Negara di dampingi Wakil Presiden B.J. Habibie yang setelah pidato pengunduran diri Soeharto langsung disumpah sebagai presiden menggantikan Soeharto. Tepat 20 tahun yang lalu, Rakyat Indonesia akhirnya berhasil mengalahkan Sang Jenderal dan memasuki era baru, Reformasi. Maya Vidon-White/via Getty Images.
Kilas Balik 20 Tahun Lengsernya Soeharto
Kilas Balik 20 Tahun Lengsernya Soeharto
Kilas Balik 20 Tahun Lengsernya Soeharto
Kilas Balik 20 Tahun Lengsernya Soeharto
Kilas Balik 20 Tahun Lengsernya Soeharto
Kilas Balik 20 Tahun Lengsernya Soeharto
Kilas Balik 20 Tahun Lengsernya Soeharto
Kilas Balik 20 Tahun Lengsernya Soeharto
Kilas Balik 20 Tahun Lengsernya Soeharto
Kilas Balik 20 Tahun Lengsernya Soeharto

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT