Mural Pilkada, dari Protes Sosial ke Politik

Foto

Mural Pilkada, dari Protes Sosial ke Politik

Ari Saputra - detikNews
Jumat, 06 Jul 2012 17:01 WIB

Jakarta - Berbagai mural (lukisan tembok) menjamur di pinggir jalan di Jakarta. Tema kritis menyangkut Pilkada banyak diangkat menjelang pemilihan gubernur Jakarta 11 Juli nanti. Mural pun bergeser dari protes sosial ke protes politik.

Seorang warga melintas di kolong Jalan Blora, Jakarta, Jumat (6/7/2012). Mural dan grafiti serta coretan dinding pada awalnya merupakan protes sosial. Pada pergerakannya, mural merambah ke protes politik dan belakangan diadopsi untuk kebutuhan komersial.
Sejarah mural bila dirunut ke masa lalu sudah terlihat sejak zaman prasejarah sebagai bahasa komunikasi masyarakat komunikatif. Pada masa modern, mural atau grafiti memperoleh tempat sebagai bahasa protes sosial.
Pilkada DKI Jakarta yang masih menyisakan kekurangan di sana-sini membuat para seniman mengkritik melalui bahasa mural ini.
Berbagai sindirian, kritik hingga nada sinis sering terlihat dalam mural.
Mural Pilkada, dari Protes Sosial ke Politik
Mural Pilkada, dari Protes Sosial ke Politik
Mural Pilkada, dari Protes Sosial ke Politik
Mural Pilkada, dari Protes Sosial ke Politik


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads