Tari Keraton yang Nyaris Punah Buka IDF 2012

Foto

Tari Keraton yang Nyaris Punah Buka IDF 2012

Rachman Haryanto - detikNews
Sabtu, 02 Jun 2012 06:22 WIB

Jakarta - Ajang dua tahunan Indonesian Dance Festival (IDF) 2012 resmi dibuka (1/6) di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Acara yang didukung oleh Djarum Apresiasi Budaya itu dibuka dengan pentas "Bedhaya Diradameto" seni tari tradisional asal Keraton Mangkunegaran Surakarta nyaris punah.

Tari Bedhaya Dirademato ini sudah berusia hampir 100 tahun yang lalu tak pernah dipentaskan ke publik. Dan inilah untuk pertama kalinya lagi ditunjukan ke publik.
'Diradameto' adalah tari bedhaya karya Raja Mangkunegara I. Sejak tahun 2007, sejumlah seniman Solo merasa prihatin dan menghidupkan kembali tarian itu dari ancaman kepunahan.
'Bedhaya Diradameto' dimainkan oleh tujuh penari, pesinden dan penabuh yang semuanya adalah pria.
Tarian tersebut juga merupakan simbol perjuangan Raden Mas Said dan keberanian bala prajuritnya kala bertempur melawan tentara kolonial Belanda di hutan Sitakepyak, Rembang.
Peperangan tersebut diibaratkan seperti gajah (dirada) yang mengamuk (meto). Itulah arti kata dari 'Diradameto'
Dikisahkan, prajurit Raden Mas Said yang jumlahnya hanya sedikit mampu mengalahkan tentara Belanda dan sekutunya yang mencapai 1000 orang.
Selain 'Bedhaya Diradameto', dalam acara pembukaan IDF 2012 juga akan menampilkan kolaborasi 4 koreografer asal Belanda, Solo dan Yogyakarta. Mereka adalah Gerard Mosterd, Eko Supriyanto, Martinus Miroto, dan Sri Qadariatin yang akan membawakan 'L'Histoire du Soldat' karya Stravinsky.
Tari Keraton yang Nyaris Punah Buka IDF 2012
Tari Keraton yang Nyaris Punah Buka IDF 2012
Tari Keraton yang Nyaris Punah Buka IDF 2012
Tari Keraton yang Nyaris Punah Buka IDF 2012
Tari Keraton yang Nyaris Punah Buka IDF 2012
Tari Keraton yang Nyaris Punah Buka IDF 2012
Tari Keraton yang Nyaris Punah Buka IDF 2012


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads