Demokrasi Jalanan Dianggap Sudah Tidak Lazim

Foto

Demokrasi Jalanan Dianggap Sudah Tidak Lazim

Ari Saputra - detikNews
Senin, 21 Mei 2012 19:19 WIB

Jakarta - Para pembicara memaparkan pandangannya tentang jalan reformasi di Kantor Repdem, Jl Cikini , Jakarta, Senin (21/5/2012). Menurut salah satu pembicara dan salah satu pelaku reformasi Usman Hamid, demokrasi jalanan seperti 1998 sudah sulit dilakukan. Ia menyatakan demokrasi saat ini bersifat virtual dengan kekuatan media sosial di internet.

Salah satu aktivis Salamudin Daeng menyoroti 14 tahun reformasi. Menurutnya, selama itu pula kepentingan asing terus mengawasi kepentingan mereka dalam bentuk penjajahan gaya baru. Demokrasi dianggap hanya sebagai pemanis retorika.
Usman Hamid menyatakan peta politik saat ini sudah berbeda jauh dengan saat ia menggusur Soeharto dari kekuasaan 14 tahun lalu. Saat ini media sosial dan internet lebih berpengaruh daripada demokrasi jalanan.
Dia menyarankan para penggiat demokrasi untuk lebih kreatif dalam membentuk opini massa dan menggalang kekuatan lewat kekuatan internet dan social media.
Usman menyatakan kekuatan internet saat ini sudah sangat luar biasa dalam membangun kekuatan opini. Puluhan juta pengguna twitter, facebook, dan media internet serta kepemilikan smartphone sangat mendorong pertumbuhan pengaruh itu.
Demokrasi Jalanan Dianggap Sudah Tidak Lazim
Demokrasi Jalanan Dianggap Sudah Tidak Lazim
Demokrasi Jalanan Dianggap Sudah Tidak Lazim
Demokrasi Jalanan Dianggap Sudah Tidak Lazim


Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads