×
Ad

Pemerintah Jerman Setujui Rencana Peningkatan Personel Militer

Deutsche Welle (DW) - detikNews
Jumat, 14 Nov 2025 10:38 WIB
Jakarta -

Pemerintah koalisi Jerman yang didukung partai CDU/CSU dan partai SPD mengumumkan pada Kamis(13/11) bahwa mereka telah menyepakati rencana untuk memperkuat angkatan bersenjata Jerman (Bundeswehr), termasuk kemungkinan untuk menerapkan wajib militer sebagian.

Pembahasan untuk meningkatkan jumlah tentara aktif dan tentara cadangan di militer Jerman kian intens sejak invasi Rusia ke Ukraina dimulai pada tahun 2022.

Kekhawatiran terhadap ancaman militer Rusia, serta dukungan AS yang dianggap kian melemah mendorong negara-negara Eropa meningkatkan kesiapsiagaannya menghadapi kemungkinan serangan Rusia terhadap negara-negara mitra NATO.

Apa yang diumumkan pemerintah koalisi?

Pemerintah koalisi CDU/CSU dan SPD dalam pernyataannya menyebut bahwa "rencana peningkatan" telah ditetapkan untuk mencapai total 260.000 tentara dari jumlah yang ada saat ini yakni 180.000 serta jumlah 200.000 pasukan cadangan.

Rencana tersebut mencakup pengiriman kuesioner kepada semua warga berusia 18 tahun di tahun 2026 yang menanyakan motivasi serta kelayakan mereka bergabung dengan militer. Kuesioner tersebut juga memberikan informasi untuk bergabung secara sukarela. Laki-laki wajib menjawab kuesioner ini.

Pemerintah juga akan menawarkan €2.600 (Rp 43 juta) per bulan bagi mereka yang mendaftar dalam program militer secara sukarela.

Namun, jika target tersebut tidak tercapai melalui pendaftaran sukarela, pemerintah berencana menerapkan wajib militer. Sebelumnya di tahun 2018 Jerman sempat merencanakan peningkatan jumlah tentaranya menjadi 203.000 hingga tahun 2025, namun namun angka tersebut tidak tercapai melalui perekrutan sukarela.

'Sebagai langkah terakhir' jika perekrutan sukarela tidak tercapai, mereka yang mengikuti wajib militer akan dipilih melalui pemilihan secara acak, kata pengumuman tersebut.

Bagaimana pandangan warga Jerman jika wajib militer kembali diberlakukan?

Pemerintah koalisi sendiri sempat bertentangan saat membahas rencana untuk meningkatkan jumlah tentara di Jerman. Salah satu titik perdebatan adalah mengenai apakah perlu memberlakukan mekanisme otomatis wajib militer jika jumlah tentara tidak mencapai target.

Pengumuman hari Kamis(13/11) menyatakan bahwa tidak akan ada mekanisme otomatis yang akan diberlakukan.

Wajib militer bagi laki-laki di Jerman pernah berlaku hingga tahun 2011. Penangguhan wajib militer dapat dibatalkan melalui mayoritas suara di parlemen. Namun cakupan wajib militer perempuan, perlu mengubah konstitusi Jerman.

Masyarakat Jerman merespon secara berbeda gagasan untuk mengembalikan wajib militer. Menurut survei YouGov pada Juni 2025, 54% setuju mengembalikan wajib militer. Namun, dukungan ini datang dari pemilih yang lebih tua (66% responden) yang tidak terdampak kewajiban dinas militer.

Di kalangan anak muda (18–29 tahun), hanya 35% yang mendukung gagasan tersebut, menunjukkan keraguan yang signifikan.

Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

Diadaptasi oleh Sorta Caroline

Editor: Yuniman Farid

width="1" height="1" />

Tonton juga Video Jerman Setop Kirim Senjata ke Israel Buntut Serangan Tewaskan Jurnalis




(ita/ita)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork