Bukan karena Kasihan Melainkan Keahlian, Karya Difabel Precious One Tembus Pasar Dunia

Bukan karena Kasihan Melainkan Keahlian, Karya Difabel Precious One Tembus Pasar Dunia

detikTV, Nada Celesta - detikNews
Minggu, 29 Mei 2022 18:16 WIB
Jakarta -

Stigma tentang karya disabilitas yang dipandang rendah oleh masyarakat, nampaknya sudah benar-benar hilang. Buktinya, hasil kerja para difabel yang berada di sebuah rumah di kawasan Meruya Jakarta Barat itu laris manis diborong pembeli melalui marketplace.

Bukan hanya terkenal di kalangan domestik, hasil kerajinan difabel yang tergabung dalam Precious One ini dibeli oleh konsumen mancanegara. Ratna Sutedjo, pendiri Precious One mengungkapkan, kesuksesan yang diperolehnya bersama para kolega difabelnya ini bukan dari rasa kasihan, melainkan kualitas serta nilai lebih di balik proses pembuatannya.

Berangkat dari membuat kerajinan jepit rambut, kini Ratna beserta rekan-rekannya telah menghasilkan banyak karya yang diminati khalayak. Ratna menyebutkan, ada 1 baju yang dibuat oleh para difabel dengan 4 jenis disabilitas yang berbeda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anak autis yang membuat ilustrasi di baju itu, kemudian kita print. Kemudian teman tuli,memotong bahan untuk jadi kain, bagian tangan, bagian badan. Ketiga teman-teman disabilitas fisik, mereka menjahit. Kemudian yang intelektual, mereka bagian membuang sisa-sisa benang dari proses produksi," Jelas Ratna dalam program Sosok Minggu, (29/5/22)

Bekerja dengan para difabel bukan berarti menyerah pada standar rendah, tidak pula bersandar pada belas kasihan karena keadaan. Dalam memproses setiap karya, Ratna selalu menjaga kualitas. Tujuannya, setiap benda yang dihasilkan bisa benar-benar digunakan.

ADVERTISEMENT

Kini, Precious One telah menghasilkan berbagai jenis kreasi. Mulai dari baju, boneka tangan, selimut terapi untuk anak autis, sarung bantal dan sebagainya. Selain itu, nama harum yang mereka sebarkan menarik banyak pihak untuk bekerja sama. Dari sinilah jenis produk mereka bertambah dan mengikuti permintaan pasar. Karya terbesar mereka adalah melayani pesanan official merchandise Asian Games 2018 yang dilaksanakan di Jakarta.

Tanpa kualitas yang baik, Ratna yakin, hasil kreasi rekan-rekan difabelnya tidak memperoleh apresiasi sebesar ini. Ratna mengungkapkan, nilai lebih dari setiap produk yang dipasarkan adalah cerita di balik barang tersebut dibuat.

"Pada setiap produk itu kita ada cerita menjelaskan bahwa karya ini tuh siapa sih yang buat, tanpa ada maksud bahwa kami sendiri untuk ngejual belas kasihan, kami justru kepingin tadi misi kami membuka pikiran, mengubah cara pandang bahwa teman disabilitas itu bisa ketika diberi kesempatan dan dilatih," ujar Ratna.

Baca kelanjutan ceritanya di halaman berikutnya.

Apa yang dikatakan Ratna terbukti. Tanpa keahlian yang cukup, saat itu Ratna belajar bersama untuk menciptakan karya yang laku dijual di pasaran. Ratna beserta seluruh rekan-rekan difabelnya saling berbagi tugas agar Precious One dapat menyokong kehidupan mereka.

Di balik karya-karya yang sudah menyebar ke seluruh penjuru dunia, melalui Precious One Ratna ingin menyampaikan pesan kepada orang-orang yang masih memandang sebelah mata hasil karya para penyandang disabilitas.

"Inikan juga stigma dari masyarakat yang selama ini punya pemikiran bahwa produk disabilitas itu nggak bagus, nggak rapih, jelek gitu ya. Terus kalo makanan pasti nggak enak, nggak bersih gitu. Itu stigma yang menurut saya wajar ada di tengah masyarakat, karena apa, karena mereka belum teredukasi," terang Ratna

Baginya, Precious One adalah media untuk menyuarakan isi hati para koleganya.

"Nah dengan kita berkarya nih di Precious One dan berusaha menghasilkan karya yang baik, ini bagian dari edukasi yang kami berikan, lewat apa? Lewat karya,' lanjutnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads