Kisah tragis harus dialami oleh empat perempuan asal Sukabumi, Jawa Barat. Mereka diduga menjadi korban perdagangan manusia dan dipaksa untuk melayani lelaki hidup belang di Papua.
Ada empat korban yang terdiri dari dua remaja, satu orang dewasa dan satu anak berusia 15 tahun yang terjebak lingkaran bisnis dunia malam di Papua. Mereka berharap bisa kembali pulang dan berkumpul bersama keluarganya.
Detikcom kemudian menghubungi korban, ia menyebut kabupaten dan kecamatan asal tinggalnya di Sukabumi. Ia juga menyebut nama salah seorang kerabat yang bisa dihubungi di kampung halamannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya berangkat ke Papua bulan Oktober 2021, lupa tanggal tepatnya. Saya dijanjikan akan bekerja enak, ada tempat karaoke uang tip bisa sampai Rp 1 juta katanya paling kecil selebihnya bisa sampai Rp 7 juta," kata korban melalui sambungan telepon
Ia kemudian menceritakan sempat dipekerjakan di sebuah tempat karaoke ia menyebut nama sebuah lokasi. Detikcom mengkonfirmasi tepatnya lokasi tersebut dan korban membenarkan lokasi yang ia sebut berada di salah satu kabupaten di Papua.
"Saya tanya ke bos di sini, kita enggak bayar apa-apa lagi kan kecuali uang pinjaman kita di kampung, cuma Rp 2 juta kata dia tidak karena sudah tebus dari sana. Kita pinjam 2 juta kenapa jadi 25 juta, saya kontrak bulan 4 pulang tapi kata dia kalau misalkan utang belum lunas kalian tambah kontrak," ujar korban.
Nahasnya, laporan mereka ke kepolisian untuk bisa ke luar dari jerat lingkaran bisnis dunia malam di Papua tak digubris oleh aparat.
"Sudah pernah, sudah dua kali tapi nggak pernah digubris, terus di sini juga kemarin sempat ada pemeriksaan katanya yang di bawah umur harus dipulangin , kita cerita kronologi kita pertama kita gimana sampai kita ke sini, dia cuma iya nanti saya urus tapi sampai sekarang nggak ada. Waktu yang terakhir saya lapor dua minggu yang lalu." kata korban.
(/)