Isu LNG Tangguh Serang Mega, PDIP Ancam Buka Kasus Lain

Isu LNG Tangguh Serang Mega, PDIP Ancam Buka Kasus Lain

- detikNews
Rabu, 03 Sep 2008 05:28 WIB
Jakarta - PDIP meradang. Isu LNG Tangguh dinilai telah menyerang Ketua Umum Megawati. Banteng moncong putih pun mengancam akan membuka kasus-kasus lain.

"Pemerintah maunya mempolitisir. Seharusnya kasus-kasus lain yang belum transparan juga dibuka seperti kasus Karaha Bodas, Jaringan pembangunan jalan tol, saham Chandra Asri, dan Bank Manidiri. Fraksi PDIP akan membukanya dalam waktu dekat," kata Ketua FPDIP Tjahjo Kumolo.

Hal ini disampaikannya dalam pesan singkat yang diterima detikcom, Rabu (3/9/2008). Kasus yang disebutkan Tjahjo tersebut antara lain Chandra Asri dan Bank Mandiri yang disebut-sebut melibatkan politisi Golkar dan Karaha Bodas yang disebut-sebut melibatkan Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia melanjutkan bila mau fair, saat perjanjian ditandatangani Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro masih duduk di kursinya. "Harusnya bicara, bagaimana prosesnya. Buka klasusul perjanjian tersebut dan berapa harga minyak dunia saat itu. Agar jelas dan tidak dipolitisir," jelasnya.

Menurutnya bila pemerintahan SBY-JK ingin melakukan negosiasi ulang, pihaknya pun mempersilahkan. "Perjanjian itu kan G to G. Dan baru 2009 rencana realisasinya. Kalau mau nego harga dikaitkan dengan harga minyak dunia saat sekarang silahkan saja, mana yang terbaik untuk negara," tuturnya.

Tjahjo juga menegaskan, saat perjanjian itu dibuat, Megawati sama sekali tidak mendapatkan bagian apa pun. "Bu Mega sebagai presiden kami jamin bersih. Keputusan saat itu pasti dibahas pada rapat kabinet, itu saksinya Pak Purnomo masih hidup dan menteri yang lainnya juga," tandasnya.
(ndr/crn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads