"Yang mengenali saya sebagai Supriyadi hanyalah Pak Soepardjo Roestam," kata Andaryoko saat ditemui detikcom dan The Jakarta Post di rumahnya di kawasan Jalan Mahesa Raya, Pedurungan, Semarang, Selasa (12/8/2008).
Soepardjo Roestam adalah mantan gubernur Jawa Tengah. Mantan ajudan Panglima Besar Soedirman itu juga pernah dipercaya oleh Presiden Soeharto sebagai Mendagri dan Menko Kesra.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas dari mana Soepardjo tahu Andaryoko adalah Supriyadi? Andaryoko tidak pernah memberitahu identitas aslinya kepada Soepardjo. "Beliau tahu karena para anggota PETA sering melakukan lelaku. Beliau tahu saya melalui insting. Ketika beliau bertanya apakah bapak adalah Pak Supriyadi, baru saya membenarkan," kata Andaryoko.
Di banyak tulisan sejarah, Soepardjo Roestam memulai karirnya dari bawah. Perjalanan kemiliterannya dimulai pada 1944, ketika ia bergabung ke dalam PETA. Waktu itu ia terpilih sebagai shudancho -- ajudan komandan batalyon di Kroya, mengiringi Panglima Besar Soedirman. Saat itu Sudirman masih Daidancho PETA Kroya. Saat Soedirman jadi Panglima Besar, Soepardjo ditarik jadi ajudan dengan pangkat kapten. Sementara Supriyadi menjadi komandan batalyon di Blitar.
(asy/nrl)