Aris: Wacana Islah Telah Muncul Sejak Cak Imin Diminta Mundur

Aris: Wacana Islah Telah Muncul Sejak Cak Imin Diminta Mundur

- detikNews
Kamis, 24 Jul 2008 06:19 WIB
Jakarta - Rupanya keinginan untuk berdamai antara Gus Dur dan Muhaimin Iskandar telah lama muncul. Aris Junaidi, pria yang menjabat sebagai bendahara DPP PKB adalah orang yang ditunjuk sebagai mediator.

Namun menurut Aris, keinginan mulia dua pihak yang bertikai itu tidak kunjung terlaksana. Konon, hal itu disebabkan karena kebimbangan Muhaimin.

Setidaknya demikian pengakuan Aris usai mengikuti rapat gabungan Dewan Syuro dan Dewan Tanfidz di kantor DPP PKB, Jl Kalibata Timur I, Jakarta, Kamis (24/7/08).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebenarnya, wacana islah itu dari awal sejak Mas Imin (Muhaimin Iskandar) diputuskan dalam rapat pleno untuk mengundurkan diri. Kita (PKB Gus Dur) sudah membuka pintu itu," kata Aris. Ini terjadi pada 26 Maret.

Keesokan harinya, kata Aris, Gus Dur ingin kembali menerima Muhaimin untuk mendengarkan penjelasan darinya. Bahkan, kata Aris, Gus Dur tidak keberatan untuk menganulir keputusannya malam itu.

"Tapi tidak dilakukan oleh Mas Imin," katanya.

Menurut Aris, alasan Muhaimin pada waktu itu karena ada beberapa orang di kubunya yang tidak menghendaki islah dengan Gus Dur. Padahal, lanjut Aris, Muhaimin mengakui sendiri kalau dia tidak akan mungkin melawan Gus Dur.

"Tidak mungkin saya lawan Gus Dur. Tapi saya ini kan punya pasukan. Saya tidak sendirian Ris, saya punya gerbong," ujar Aris menirukan pernyataan Muhaimin kala itu.

Mengenai pernyataan Gus Dur yang tidak menginginkan adanya islah dengan Muhaimin, Aris meminta hal tersebut jangan dianggap sebagai hal yang serius. Bagi Aris, pernyataan Gus Dur itu justru untuk melihat sejauh mana keseriusan dari Muhaimin untuk berdamai dengan dirinya.

"Kalau toh datang, masa iya dilempar asbak atau dimaki-maki, tidak mungkin," jelasnya.

Aris berandai-andai, jika saja Muhaimin mau datang dan menjelaskan duduk persoalan kepada Gus Dur pada saat itu, dia yakin, mantan Presiden RI ini tidak gengsi untuk menganulir keputusannya. Bagi Aris, Gus Dur bukanlah pribadi yang malu untuk meminta maaf.

"Dan itu sudah banyak terjadi," tegasnya.

Gus Dur sering bertanya kepada Aris tentang keinginan islah dari Muhaimin. Namun pada akhirnya, penantian itu berubah menjadi kemarahan setelah Gus Dur mendapat kabar kalau Muhaimin justru melaksanakan pertemuan dengan pengurus DPP serta mengeluarkan dekrit.

"Gimana sih, kata kamu Imin mau islah, kok malah bikin Muspim di Hotel Milenium, dan bikin dekrit bahwa partai sudah gawat, itu bukan islah namanya itu nantang saya," cerita Aris menirukan ucapan Gus Dur. (mok/ken)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads