Nepal Ganti Sistem Pemerintahan ke Republik

Nepal Ganti Sistem Pemerintahan ke Republik

- detikNews
Rabu, 28 Mei 2008 02:43 WIB
Kathmandu - Sejarah baru terukir di negeri tetangga India, Nepal. Mulai hari ini, negeri dengan mayoritas penduduknya beragama Hindu ini mengubah sistem pemerintahannya dari kerajaan ke republik.

Pada April 2008 lalu, pemilu digelar dan diputuskan perubahan sistem pemerintahan ini. Optimisme muncul, meskipun para penentang juga tidak kalah banyak.

"Ini merupakan sejarah baru di Nepal setelah sekian lama rakyat memperjuangkannya," ujar pemimpin Maoist Nepal Prachanda seperti dirilis Reuters, Rabu (28/5/2008).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prachanda yakin, dengan wajah baru ini, Nepal akan semakin mantap menghadapi masa depan. "Ini pertama kalinya Nepal dikukuhkan sebagai negara republik. Ini bukan hal yang biasa," kata dia berbinar-binar.

Berakhirnya sistem kerajaan yang sudah 239 tahun dianut Nepal, merupakan bentuk kompromi dengan pemberontak Maoist, yang kini justru menjadi partai terbesar di Nepal dan mempunyai wakil mayoritas di parlemen dari 601 total jumlah anggota parlemen.

Kondisi keamanan di Nepal saat ini mulai mengkhawatirkan, setelah terjadi ledakan di beberapa tempat. Diduga, pihak pendukung mantan Raja Gyanendra yang melakukan aksi ini. Mereka pun mengancam akan melakukan aksi besar-besaran untuk menolak perubahan sistem pemerintahan ini.

Para pendukung Gyanendra masih menyimpan dendam atas digulingkannya raja mereka. Gyanendra oleh penganut Hindu selama ini dianggap sebagai Dewa Wisnu, Tuhan perlindungan. (anw/gah)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads