Bila Benar, Penemu Bahan Bakar Air Layak Dapat Nobel

Misteri Blue Energy

Bila Benar, Penemu Bahan Bakar Air Layak Dapat Nobel

- detikNews
Senin, 26 Mei 2008 09:03 WIB
Jakarta - Penemuan bahan bakar air adalah peristiwa besar. Karena itu siapa yang bisa menemukannya layak diganjar penghargaan, termasuk Joko Suprapto.

"Di dunia teknik kalau yang bisa menemukan air bisa menjadi bahan bakar perlu diberikan hadiah Nobel," kata pakar mesin UI Profesor Nakoela saat berbincang dengan dengan detikcom, Minggu (25/5/2008).

Menurutnya air memang bisa menjadi energi, tapi itu air yang dibendung seperti air di waduk Jatiluhur yang kemudian menggerakkan turbin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bukan air menjadi panas atau air dipanasi kemudian menjadi steam. Biofuel saja masih pakai solar yang ditambah dan dikurangi senyawa tertentu," imbuhnya.

Apalagi hal ini dilakukan di Indonesia. "Untuk konservasi energi Indonesia belum sempurna. Saya saja mesti memanfaatkan laboratorium di Jerman, Belanda, dan Jepang apabila mahasiswa saya melakukan penelitian seperti ini," jelasnya.

Nakoela lalu memberi alternatif, bila memang Indonesia belum mampu membuat bahan bakar dari air sebagi pengganti bahan bakar dari fosil, masih banyak energi lain yang bisa digunakan atau pun dikembangkan.

"Bisa energi angin, energi surya, dan energi nuklir. Itu yang bisa dikembangkan. Dalam akademik kita harus bersikap jujur, berkata jujur, dan bertindak jujur," tandas pria berusia 83 tahun ini.

Bahan bakar air di Indonesia belakangan ini dimunculkan oleh Joko Suprapto. Namanya kurang menggaung saat produknya diuji coba pada empat kendaraan 25 November 2007 lalu. Namanya baru mencuat justru saat dia diberitakan raib pada 7 Mei 2008. Joko kini telah 'ditemukan' dan dia menyatakan permintaan maaf pada Presiden SBY. (ndr/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads