Pria yang terbalut kemeja warna hitam bergaris dan kemeja warna putih lengkap dengan dasi itu tiba di ruang Sekjen DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (22/4/2008) pukul 15.30 WIB.
Dua anggota KPK itu diterima diterima Wakil Sekjen DPR Nining Indra Saleh. Pertemuan tertutup itu berlangsung sekitar 1 jam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mungkin masih minta izin untuk dapat menggeledah ruangan Bapak Al Amin sama pimpinan," sahut staf DPR itu.
Pengamatan detikcom, terdengar suara di dalam ruangan itu. Intinya ada permintaan izin menggeledah ruangan Al Amin yang disampaikan kepada pimpinan DPR melalui telepon.
Lalu 30 menit kemudian, kedua orang itu keluar ruangan Nining. Mereka langsung turun menuju mobil yang diparkir di depan Sekretariat.
"Jadinya bagaimana Pak, diizinkan masuk ruang Al Amin?" tanya detikcom.
Kedua pria itu tidak menjawab dan justru mempercepat langkahnya.
"Siapa yang mau ke sana," sahut pria yang mengenakan kemeja warna hitam itu setelah dicecar.
Temannya lalu memanggil sopir yang mengendarai mobil Kijang Innova warna hitam B 8420 WU. Mereka lalu masuk ke perut mobil dan pergi.
Namun demikian, Wakil Sekjen DPR Nining Indra Saleh belum dapat dimintai keterangan. "Bu Nining sedang ada tamu, tidak bisa diganggu," kata asisten Nining melalui telepon.
Sementara itu, ruangan kerja Al Amin yang bernomor 1630 tampak terkunci rapat. Ada stiker bergambar Al Amin yang bertuliskan "Ucapkan salam", dan logo PPP bertuliskan "Saat puasa saat menahan, setelah puasa saatnya meninggalkan. Puasa: kekerasan, penggusuran korupsi dan manipulasi."
Lampu ruangan pun gelap. Beberapa wartawan tampak menunggu. 5 petugas Pamdal pun tampak berjaga.
"Kan KPK-nya masih di bawah Mas," kata seorang Pamdal.
"Wah kecele kita nih nunggu di sini," kata 2 wartawan yang telah lama menunggu di depan ruang Al Amin. (aan/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini