Bayi Nisha Meninggal dalam Kandungan, Malah Disuruh Pulang Oleh RS

Bayi Nisha Meninggal dalam Kandungan, Malah Disuruh Pulang Oleh RS

- detikNews
Jumat, 11 Apr 2008 10:40 WIB
Sydney - Dengan wajah sedih, seorang wanita menceritakan pengalaman menyedihkan yang dialaminya ketika mengandung anak keduanya yang meninggal dalam kandungan.

Gara-gara tak ada lagi tempat tidur di rumah sakit, wanita itu disuruh pulang. Padahal saat itu, di dalam perutnya masih ada sang bayi yang telah meninggal!

Peristiwa ini terjadi di Sydney, Australia seperti diberitakan harian The Daily Telegraph, Jumat (11/4/2008).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zareen Nisha menceritakan kisah pahitnya di depan Komisi Khusus Penyelidikan atas Layanan Perawatan Akut di Rumah Sakit Umum New South Wales. Nisha membeberkan pelayanan buruk yang diterimanya di Rumah Sakit Westmead, sebuah rumah sakit besar di Sydney.

Nisha yang ketika itu hamil 7 bulan mengatakan, dirinya disuruh mengambil nomor antrean saat mendatangi RS tersebut pada April 2007 lalu.

Padahal, dokter kandungan yang menanganinya telah lebih dulu menelepon pihak RS dan mengatakan kalau bayi dalam kandungan Nisha mengalami masalah serius. Namun staf RS tak mempedulikan Nisha. Wanita malang itu harus menunggu sekitar 30 menit sebelum akhirnya ditangani.

Kemudian setelah diperiksa, diketahui bahwa bayi yang dikandung Nisha telah meninggal. Penyebabnya, tali pusat dua kali melilit leher janin.

Namun parahnya, staf RS malah menyuruh Nisha pulang karena tak ada lagi tempat tidur untuk Nisha melahirkan bayi yang telah meninggal di dalam rahim itu.

Nisha pun pulang dengan kesedihan tiada tara. Keesokan harinya, Nisha kembali ke RS dan akhirnya melahirkan bayi yang sudah tak bernyawa itu.

"Tak ada cacat atau apapun, dia meninggal karena tali pusat melilit sekitar lehernya," kata wanita berusia 36 tahun itu.

Parahnya lagi, selama 7 bulan kehamilan Nisha, wanita itu hanya mendapat 1 kali pemeriksaan USG. "USG bisa mengetahui bahwa dia terlilit tali pusat. Tapi mereka cuma sekali melakukan USG pada saya," tutur Nisha.

Nisha yakin, buruknya pelayanan medis selama kehamilannya telah menyebabkan kematian bayi laki-lakinya.

Putra pertama Nisha yang kini berusia 9 tahun, lahir di Fiji. Tadinya, Nisha yakin sistem kesehatan di Australia akan lebih baik daripada di Fiji. Namun ternyata tidak demikian. "Standar kesehatan lebih tinggi di Fiji daripada di sini," kata wanita itu.
(ita/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads