Mikrofon Mati, Anggota Dewan Interupsi Pakai Toa

Mikrofon Mati, Anggota Dewan Interupsi Pakai Toa

- detikNews
Selasa, 12 Feb 2008 11:37 WIB
Jakarta - Suasana sidang interpelasi BLBI terus dihujani interupsi. Dari pemerintah belum satu pun yang memberi keterangan di hadapan sidang karena anggota dewan masih mempersoalkan ketidakhadiran Presiden SBY.

Tiba-tiba saja hujan interupsi terpecahkan oleh suara, "Ade Daud dari Fraksi PBR". Semua mata mengarah kepada Ade. Rupanya Ade tidak menggunakan mikrofon yang sudah tersedia di depan meja masing-masing. Dia menggunakan megafon atau toa yang biasa dipakai demonstran.

Karuan anggota dewan tertawa melihat aksi Ade. "Ha.. ha.. ha...." Namun itu tak berlangsung lama. Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar selaku pimpinan sidang langsung memotong pembicaraan Ade dan memintanya mencari mikrofon lain yang masih bisa digunakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ade yang duduk di barisan kanan kursi yang berhadapan dengan tempat pimpinan sidang langsung berjalan. Dia meminjam mikrofon meja yang tepat berhadapan di meja pimpinan sidang.

"Sidang paripurna ini sebaiknya diundur untuk mempersilakan SBY tetap hadir karena DPR ini sejajar dengan Presiden, bukan bawahan Presiden, dan Presiden bukan atasan DPR," tegas Ade Daud.

Selain Ade Daud yang berhasil menyampaikan interupsi, Panda Nababan dari FPDIP membuka suara mengenai hujan interupsi yang tak juga selesai.

"Saya masih heran dengan partai-partai pemerintah, mereka kok malah meminta bertanya kepada Presiden? Padahal yang harusnya bertanya itu oposisi. Tolong partai-partai pemerintah ini tahu diri, jangan kelihatan," ujarnya menyindir partai non-oposisi. (ana/sss)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads