Tiba-tiba saja hujan interupsi terpecahkan oleh suara, "Ade Daud dari Fraksi PBR". Semua mata mengarah kepada Ade. Rupanya Ade tidak menggunakan mikrofon yang sudah tersedia di depan meja masing-masing. Dia menggunakan megafon atau toa yang biasa dipakai demonstran.
Karuan anggota dewan tertawa melihat aksi Ade. "Ha.. ha.. ha...." Namun itu tak berlangsung lama. Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar selaku pimpinan sidang langsung memotong pembicaraan Ade dan memintanya mencari mikrofon lain yang masih bisa digunakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sidang paripurna ini sebaiknya diundur untuk mempersilakan SBY tetap hadir karena DPR ini sejajar dengan Presiden, bukan bawahan Presiden, dan Presiden bukan atasan DPR," tegas Ade Daud.
Selain Ade Daud yang berhasil menyampaikan interupsi, Panda Nababan dari FPDIP membuka suara mengenai hujan interupsi yang tak juga selesai.
"Saya masih heran dengan partai-partai pemerintah, mereka kok malah meminta bertanya kepada Presiden? Padahal yang harusnya bertanya itu oposisi. Tolong partai-partai pemerintah ini tahu diri, jangan kelihatan," ujarnya menyindir partai non-oposisi. (ana/sss)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini