"Saya atas nama seluruh wartawan dan institusi Tempo, memohon maaf. Karenanya permohonan maaf ini akan kita muat dalam Koran Tempo edisi besok, situs Tempo interaktif online dan Majalah Tempo edisi minggu depan," ujar Pimred MBM Tempo Toriq Hadad dalam jumpa pers di Gedung Tempo, Jl Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa (5/2/2008).
Jumpa pers dilakukan usai berdialog dengan 10 perwakilan umat Katolik perwakilan dari 7 organisasi Katolik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini hanya salah tafsir. Ternyata penafsiran kita berbeda. Kami hanya mengambil inspirasi dari Leonardo Da Vinci. Ternyata foto itu diagungkan oleh umat Kristiani," ujar pria berkacamata ini.
Toriq mengatakan majalah Tempo yang telah beredar, tidak akan ditarik kembali. Namun untuk Tempo edisi Bahasa Inggris, pimpinan redaksi sepakat untuk menggunakan cover lain.
"Dari masukan yang datang ke kami, untuk edisi bahasa Inggris kami gunakan cover lain," tutur Toriq.
Ketua Forum Komunikasi Alumni Mahasiswa Katolik Republik Indonesia Hermawi Taslim mengatakan, persoalan tersebut akan selesai jika pihak Tempo konsisten terhadap janjinya.
"Persoalan ini kami anggap selesai, kalau Tempo memenuhi komitmen," kata Hermawi.
Politisi PKB ini menuturkan, dalam dialog selama 1 jam, Tempo berkomitmen untuk mengklarifikasi dan meminta maaf dan berjanji untuk tidak mengulangi lagi.
Hermawi juga mengatakan, pihaknya tidak meminta ganti rugi kepada MBM Tempo.
"Maaf sudah cukup. Tidak ada ganti rugi dan teman-teman akan ke daerah untuk menjelaskan duduk persoalannya, agar tidak terjadi gejolak," ucap Hermawi. (nik/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini