Pasca Rawat Pak Harto 24 Hari, dr Munawar Tetap Sibuk

Pasca Rawat Pak Harto 24 Hari, dr Munawar Tetap Sibuk

- detikNews
Selasa, 29 Jan 2008 10:28 WIB
Jakarta - 24 Hari tim dokter kepresidenan merawat Soeharto hingga akhirnya penguasa Orba itu meninggal pada 27 Januari 2007. Lelah sudah pasti, namun tugas lain terus menanti. Dengan kata lain tidak ada libur atau pun cuti.

"Saya back to normal. Saya nggak biasa cuti," ujar anggota tim dokter kepresidenan Munawar kepada detikcom, Selasa (29/1/2008).

Menurut dokter spesialis jantung lulusan UI ini, sehari-hari dirinya memang supersibuk. "Selain aktif sebagai anggota tim dokter kepresidenan, saya ada sampingan," kata Munawar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Munawar menjelaskan, dirinya merupakan dokter RS Jantung Harapan Kita. Selain itu, Munawar berprofesi sebagai staf pengajar di Fakultas Kedokteran UI di depertemen kardiovaskuler (bagian jantung).

"Saya juga aktif sebagai Ketua Umum Perhimpunan Kardiovaskuler Indonesia (Perki)," kata ayah 3 anak ini.

Meski supersibuk, keluarganya tidak komplain dengan kesibukan Munawar. "Malah kalau saya di rumah terus, saya malah ditanya kok nggak pergi," ucapnya.

Sejak menjadi anggota tim dokter kepresidenan pada 1996, keluarga sudah mengerti risiko sibuknya Munawar. Apalagi sejak Soeharto bolak-balik masuk ke RSPP. Terakhir sejak 4 Januari 2008, Munawar supersering ke RSPP.

"Tim dokter ada 36. Kita tidak 24 jam ada di RSPP, tapi kita 24 jam berpikir ke Soeharto. Kita di sana pagi pukul 08.00 - 10.00 WIB, lalu ada konferensi pers. Setelah itu kembali ke kerjaan kita. Lalu malam pukul 20.00 - 23.00 WIB kita ke RSPP lagi," kata pria yang 2 dari 3 anaknya berprofesi sebagai dokter ini.

Meski sudah tidak merawat Soeharto, sebagai anggota tim dokter kepresidenan, Munawar diplot untuk terus merawat jantung Presiden SBY hingga 2009.

"Saya diminta oleh Pak Mardjo untuk menjadi anggota tim dokter kepresidenan untuk 2004-2009," ujar teman Menkes Siti Fadilah Supari saat kuliah di UGM ini.
(nik/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads